HARIANHALUAN.COM - PT XL AxiataTbk (XL Axiata) secara resmi telah menerima pengunduran diri Budi Pramantika selaku Direktur & Chief Finance Officer (CfO) XL Axiata pada, Senin, 6 Maret 2023.
Budi Pramantika mundur dari jabatannya sebagai Direktur dengan alasan pribadi menjadi pertimbangan, setelah menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak Oktober 2020.
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini menilai sosok Budi sebagai Direktur Keuangan, telah memberikan kontribusi besar terhadap kemampuan XL Axiata dalam menjaga kinerja keuangan, termasuk selama saat masa pandemic Covid-19 yang sulit.
Baca Juga: WhatsApp akan Rilis Fitur Grup Kadaluarsa, Bagaimana Cara Kerjanya?
Selain itu juga dalam menghadapi kompetisi industri telekomunikasi yang sangat ketat, melalui penerapan sejumlah kebijakan pengelolaan keuangan.
"Kini, dengan fundamental keuangan yang solid, XL Axiata siap menghadapi tantangan industri di tahun 2023 ini. Untuk itu, manajemen XL Axiata berterima kasih banyak atas kerja keras dan dedikasi beliau bagi perseroan. Kami berdoa untuk kesuksesan beliau," kata Dian.
Ia menambahkan sejumlah kontribusi besar Budi Pramantika selama menduduki kursi Direktur Keuangan XL Axiata antara lain, pertama, pengelolaan aset yang optimum.
Baca Juga: Meta Umumkan Rencana Penambahan Kecerdasan Buatan ke Whatsapp, Instagram, dan Messenger Tahun Ini
Langkah ini diambil untuk menyikapi tantangan industri telekomunikasi dengan melakukan pengelolaan aset secara maksimal. Semua aset yang dimiliki perseroan, baik uang aset tetap, investasi, sales dan lease back hingga capex, semua harus menghasilkan return secara optimal.
Kedua, penggalangan dana untuk memperkuat permodalan. Guna membiayai capex, XL Axiata telah melakukan penggalangan dana selain dari pinjaman bank, yaitu melalui penerbitan Bond dan Sukuk, serta Right Issue.
Melalui kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan di tahun 2022 lalu itu, XL Axiata telah berhasil menggalang dana total sekitar Rp 8 triliun. Masing-masing sebesar Rp 3 triliun melalui Bond dan Sukuk pada September 2022 dengan harga yang sangat kompetitif, dan sekitar Rp 5 triliun melalui Right Issue.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumbar Dorong PMI Sosialisasikan Tupoksi: Banyak Kepala Daerah yang Belum Mengerti
"Dana yang berhasil dihimpun tersebut telah memperkuat neraca dan memungkinkan XL Axiata mempertahankan peringkat AAA nilai investasi yang dimiliki saat ini. Selain itu, keberhasilan ini juga telah menyeimbangkan profil utang perusahaan sehingga lebih siap menghadapi potensi kenaikan suku bunga di masa mendatang," ujarnya.
Ketiga, transformasi digital di bidang keuangan. Digitalisasi ini perlu diterapkan di sisi keuangan perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan. Semua proses di finance perlu diubah ke digital dan otomasi.
Proses finansial yang dimaksud mencakup business case, proses sourcing, hingga pembuatan kontrak, pembayaran, hingga pembukuan.