Penyebab JD.ID Tutup Permanen, Salah Satunya Karena Direktur Dianggap Tidak Jujur

- Minggu, 12 Maret 2023 | 12:30 WIB
Mengenai sejarah dan penghargaan oleh JD.ID yang kini resmi tutup di Indonesia
Mengenai sejarah dan penghargaan oleh JD.ID yang kini resmi tutup di Indonesia

HARIANHALUAN.COM - JD.com adalah salah satu e-commerce terbesar di China dan dunia, dengan pendapatan mencapai USD155 miliar pada tahun 2022.


Mereka memiliki anak perusahaan bernama JD.ID yang telah berhenti beroperasi dan menghabiskan lebih dari RP21 triliun.

Gagalnya operasi JD.ID mengakibatkan banyak pertanyaan dan spekulasi di dunia bisnis. Apa yang sebenarnya terjadi pada JD.ID dan apa yang dapat kita pelajari dari kegagalannya?

Baca Juga: Rocky Gerung: Teguran Mahfud MD ke Sri Mulyani Adalah Untuk Jokowi


Dilansir dari kanal Youtube Raymond Chin, JD.ID awalnya masuk ke pasar Indonesia sebagai e-commerce khusus gadget dengan ambisi besar untuk menjadi salah satu unicorn di Indonesia.


Namun, kenyataannya berbeda, JD.ID akhirnya harus menutup operasi, dan semua penjual di platformnya harus menyelesaikan semua pesanan sebelum tanggal 31 Maret 2023.


Ini adalah situasi yang sangat sulit dan mengecewakan bagi banyak pelaku bisnis di Indonesia.

Baca Juga: Resmi Dirilis di GJAW 2023, Yuk Intip Spesifikasi dan Fitur Baru All New Astra Daihatsu Ayla


Menurut Richard Liu, pendiri JD.com, salah satu penyebab kegagalan JD.ID adalah karena direktur mereka tidak becus dan hanya pandai membuat presentasi cantik.


Ada juga 40 wakil presiden perusahaan yang dianggap tidak jujur ​​dan hanya pandai berbohong.


Semua masalah ini dikemas dengan presentasi yang sangat indah dan terkesan semuanya baik-baik saja.

Baca Juga: Siap Buang PNS Kemenkeu Koruptor dan Pengkhianat, Sri Mulyani: Dukung dan Hargai yang Jujur


Namun, kegagalan JD.ID bukan hanya karena masalah internal seperti itu. Salah satu alasan paling parah adalah karena mereka tidak mampu bersaing di pasar Indonesia dan tidak memiliki keberhasilan yang sama seperti di China.


JD.com memang memiliki sejarah yang sukses dalam berbisnis, tetapi mereka beroperasi di pasar yang sangat berbeda di Indonesia.

Halaman:

Editor: Dwi Reka Barokah

Sumber: YouTube Raymond Chin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X