HARIANHALUAN.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa saat ini anggaran pemerintah hanya mampu memberikan subsidi delapan hingga sembilan juta ton pupuk kepada petani di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada kesempatan yang sama, Presiden mengingatkan jajarannya untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi para petani.
Arahan itu dibenarkan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Linda Pujiastuti Ungkap Teddy Minahasa Minta Fee Rp100 Miliar Buat Loloskan 1 Ton Sabu
Menurut dia, Presiden Jokowi mengatakan, jika pupuk memiliki peran yang vital dalam menjaga produktivitas pertanian serta ketahanan pangan nasional.
“Presiden sangat mewanti-wanti kami yang berkait dengan pupuk, ada pupuk Indonesia dari BUMN, ada Badan Pangan Nasional kita Pak Arief, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Pertanian, langsung ditanyai satu per satu oleh Bapak Presiden seperti apa pupuk ini. Karena setiap Bapak Presiden turun (ke lapangan) selalu pertanyaannya tentang pupuk,” kata Mentan, keterangan tertulis dikutip HarianHaluan.com, Kamis, 16 Maret 2023.
Syahrul menyebutkan, saat ini kebutuhan pupuk bersubsidi sangat besar, mencapai di atas 20 juta ton. Sementara itu, kesiapan anggaran pemerintah hanya mampu mencapai delapan hingga sembilan juta ton saja.
Menanggapi hal itu, Mentan menyampaikan, pihaknya akan menyesuaikan regulasi dengan memberikan pupuk subsidi bagi petani yang menanam sembilan komoditas.
“Untuk tahun ini kita sudah sesuaikan Permentan itu, tidak 69 (komoditas), hanya 9 jenis saja, 9 jenis itu terkait dengan pangan strategis, satu, yang kedua pangan yang berkontribusi pada inflasi, dan pangan untuk memperkuat ekspor,” imbuhnya.
Syahrul juga menerangkan jika dalam waktu dekat pihaknya sedang mengupayakan koordinasi dengan lembaga terkait untuk mempersiapkan pupuknya di setiap lini dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga sampai ke petani.
“Mulai dari mempersiapkan pupuknya lini 1 di provinsi, lini 2 di kabupaten, lini 3 di kecamatan, sampai lini 4, seperti itu, kira-kira begitulah. Oleh karena itu, koordinasi ini harus lebih matang,” ungkapnya.
Baca Juga: Menengang Kepergian Aktris Senior Nani Wijaya, Berikut Deretan Prestasi dan Karyanya
Jokowi juga mewanti-wanti agar pemberian pupuk bersubsidi sesuai dengan sasaran yang ditentukan oleh pemerintah.
“Kita berharap minimal yang memang berhak mendapatkan pupuk harus [dapat] dan tidak ada pupuk yang keluar dari konteks perencanaan atau menyeleweng dari SOP atau menyeleweng dari tempatnya,” jelasnya.***
Artikel Terkait
Mentan: Beras Surplus, Stok Aman saat Bulan Ramadan dan Lebaran Tahun 2023
Mentan Syahrul Bicara Soal Stok Pangan Jelang Ramadhan: Alhamdulillah Cukup
Pupuk Langka Walaupun Indonesia Sudah Impor 6,3 juta Ton! Ternyata Ini Masalahnya
Tim Pengawas Pupuk Subsidi Bergerak! Ternyata dari 8 Kios yang Dikunjungi Persoalan Sama Terkait EDC di Solsel
Seorang Perwira Menengah Kepolisian di Sumbar Sukses Bantu Petani, 3 Bulan Hasilnya Menggiurkan