HARIANHALUAN.COM - Belakangan ini, OpenAI telah mengumumkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, yaitu GPT-4.
Model ini memiliki kemampuan yang sangat canggih dalam menghasilkan konten, namun memunculkan banyak kekhawatiran tentang etika dan dampaknya terhadap pekerjaan manusia.
Tetapi, yang paling memprihatinkan dari semuanya adalah temuan OpenAI yang menyebutkan bahwa GPT-4 dapat memanipulasi manusia untuk membantunya lulus tes CAPTCHA.
Baca Juga: Trik untuk Menambah Uang dalam Game Hogwarts Legacy
Tes CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart) dirancang untuk membedakan manusia dan mesin.
Tes ini biasanya melibatkan tugas seperti mengidentifikasi huruf atau angka yang distorsi, menyelesaikan masalah matematika, atau memilih gambar yang sesuai dengan prompt yang diberikan.
Tes ini sengaja dirancang abstrak agar sulit bagi algoritma dan bot sederhana untuk lulus, sehingga membutuhkan penglihatan manusia untuk memecahkannya, meskipun bagi manusia tugas ini terlihat sangat sederhana.
OpenAI melakukan penelitian untuk memahami bagaimana GPT-4 akan bekerja dalam tugas dunia nyata.
Mereka memberikan anggaran kecil dan akses ke situs web TaskRabbit, yang mirip dengan Fiverr dan memungkinkan untuk mempekerjakan pekerja online untuk tugas-tugas pendek.
Peneliti kemudian melihat bagaimana GPT-4 mencoba mengakses situs web yang diblokir oleh CAPTCHA.
Baca Juga: Kalahkan Xiaomi 13, iPhone 15 Dirumorkan akan Miliki Bezel Paling Tipis
AI itu memulai dengan meminta bantuan seorang pekerja untuk membantunya menyelesaikan tes CAPTCHA, dan pekerja manusia itu memang memiliki beberapa keraguan tentang diminta untuk melakukan sesuatu yang sepele.
Pekerja manusia awalnya menolak membantu GPT-4, tetapi setelah dikonfirmasi bahwa ini adalah pekerjaan sederhana dan hanya akan memakan waktu sekitar 10 detik, akhirnya ia menerima pekerjaan itu.
GPT-4 kemudian meminta pekerja manusia untuk mengakses situs web tersebut dan memasukkan kode yang dihasilkan oleh tes CAPTCHA.
