Komisi VII DPR Sebut Kendaraan CNG Milik Pertamina Gas Negara Masih Perlu Pengembangan

- Senin, 20 Maret 2023 | 15:15 WIB
Komisi VII DPR Sebut Kendaraan CNG Milik Pertamina Gas Negara Masih Perlu Pengembangan (dpr.go.id)
Komisi VII DPR Sebut Kendaraan CNG Milik Pertamina Gas Negara Masih Perlu Pengembangan (dpr.go.id)

HARIANHALUAN.COM - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menanggapi perihal kendaraan CNG (Compressed Natural Gas) atau kendaraan berbahan bakar gas yang sedang dikembangkan oleh PT. Pertamina Gas Negara (PGN). 

Eddy Soeparno mengapresiasi inovasi yang lakukan oleh PT. Pertamina Gas Negara (PGN) perihal baik kendaraan CNG yang ramah lingkungan tersebut. Dirinya menyebutkan, bahwa kendaraan tersebut masih perlu dikembangkan lebih lanjut.

Eddy Soeparno menilai, langkah PT. Pertamina Gas Negara (PGN) dalam mengembangkan kendaraan CNG ini sangat baik. Hal tersebut dikarenakan, merupakan salah satu bentuk upaya transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan. 

Baca Juga: Andre Rosiade Dorong Kolaborasi Pertamina-PGN Garap Sumur Gas Sijunjung

"Ini sangat bermanfaat untuk transisi energi menuju energi yang bersih. Tadi ada mobil dan motor yang digerakkan dengan CNG. Dari sisi lingkungan akan lebih bersih dan dari sisi harga akan lebih ekonomis," kata Eddy, keterangan tertulis dikutip Harianhaluan.com, Senin, 20 Maret 2023.

Dirinya berpendapat, untuk mengenalkan dan juga mengembangkan lebih lanjut kendaraan CNG tersebut, kehadiran pemerintah dibutuhkan dalam penggunaan kendaraan CNG tersebut.

Diketahui saat ini, kendaraan CNG di Indonesia baru diterapkan pada kendaraan transportasi publik seperti bus di Jakarta.

Baca Juga: Akui Potensi Sumur Gas Sinamar, Direksi PGN Sebut ke Sijunjung karena Andre Rosiade

Politisi Fraksi PAN tersebut juga mendukung langkah PNG yang menggunakan CNG di sektor wisata seperti di Pulau Bali. Menurutnya, hal tersebut adalah langkah cerdas dalam mengenalkan CNG secara luas.

"Kunjungan kami ke sini untuk melihat usaha CNG yang dikembangkan oleh PGN di Bali. CNG berkembang baik dan digunakan oleh sektor pariwisata termasuk hotel-hotel besar. Ini perkembangan yang positif dalam rangka transisi energi yang lebih bersih,” ungkap Eddy. 

“Walau belum ada pasokan gas di Pulau Bali, tetapi dapat pasokan gas dari Surabaya. Biaya transportasi masih memenuhi keekonomian," sambungnya.

Legislator dapil Jabar III ini juga berharap apa yang dilakukan oleh PGN ini dibarengi dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produksi dalam negeri seperti halnya pada tabung gas yang saat ini diketahui masih impor. 

"Karena ini dimanfaatkan masyarakat secara luas, harus ada penekanan terhadap TKDN dalam proporsi yang tinggi supaya bisa dimanfaatkan juga untuk Indonesia. Misalnya, tabung yang masih impor. Bagaimana kita bisa membuat industri tabung, karena market-nya cukup besar dan prospektif bagi sektor usaha masuk ke industri tabung gas," pungkasnya. ***

Editor: Milna Miana

Sumber: dpr.ri.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X