HARIANHALUAN.COM - Inflasi di Sumbar dipicu akibat kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencapai 0,69 persen dengan andil dengan inflasi 0,69 persen.
Itu disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Sumbar, Endang Kurnia kepada wartawan, Sabtu, 25 Maret 2022.
Endang menjelaskan, inflasi di Sumbar pada Februari 2023 dipicu karena inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi mencapai 0,69 persen dengan andil inflasi 0,22 persen.
Baca Juga: Mendagri Fokus Kendalikan Inflasi di 3 Provinsi, Akibat Kenaikan Signifikan Jelang Ramadhan
Endang menyebutkan, inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau bersumber dari peningkatan harga komoditas cabai merah, ikan cakalang/ikan sisik, rokok kretek filter, kentang, dan minyak goreng yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,25 persen; 0,07 persen; 0,03 persen; 0,03 persen; dan 0,03 persen.
"Kenaikan harga bahan pangan secara umum didorong oleh terbatasnya pasokan akibat faktor cuaca yang kurang kondusif," katanya.
Komoditas rokok kretek filter mengalami kenaikan harga didorong oleh berlanjutnya kebijakan kenaikan Cukai Harga Tembakau sebesar 10 persen pada awal tahun 2023.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Wabup Tanah Datar Richi Aprian Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
"Sementara peningkatan harga komoditas minyak goreng didorong oleh turunnya pasokan dari produsen," kata Endang. ***
Artikel Terkait
Kendalikan Inflasi, Sekda Andree Algamar Ikuti High Level Meeting TPID dan TP2DD
Kendalikan Inflasi Pangan, Gubernur Sumbar Mahyeldi Luncurkan UMKM Expo 2023
BI Ungkap 2 Komoditas Biang Kerok Inflasi Sumbar, Rupanya Cabai dan Bawang Merah
Jelang Ramadhan, Wabup Tanah Datar Richi Aprian Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
Mendagri Fokus Kendalikan Inflasi di 3 Provinsi, Akibat Kenaikan Signifikan Jelang Ramadhan