HARIANHALUAN.COM – Resesi global mulai menjalar ke sejumlah negara di dunia. Peringatan dini terhadap bahaya resesi ini harus terus digaungkan agar bisa mempersiapkan diri baik dari sisi mental maupun keuangan.
Pegiat media sosial sekaligus pengusaha Mardigu Wowiek Prasantyo, mengatakan sejumlah negara di Afrika sudah mengalami krisis ekonomi. Menyusul kemudian negara-negara di Eropa mulai memasuki jurang resesi.
Keniscayaan resesi pun tak terelakkan sehingga pejabat-pejabat negara harus mengingatkan rakyat akan bahaya resesi sekaligus cara menghadapinya.
Baca Juga: Apotek Masih Jual Obat Sirup, Tunggu Surat Resmi Dinkes Kota Padang
Masyarakat sebaiknya diingatkan untuk mulai melakukan kebiasaan hidup hemat, investasi di instumenn yang realtif aman, seperti emas dan mengindari pembelian barang-barang tersier.
“Kita tahu Afrika sudah krisis, Eropa sudah Resesi. Sebentar lagi pasti masuk ke Indonesia, nggak ada satupun orang yang berbicara atas nama negara-negarawan bukan harus pejabat mengingatkan masyarakat mulai jangan boros listrik, nabung mungkin beli emas, jangan boros untuk kebutuhan ketiga seperti luxury jangan handphone seri baru langsung ganti,” urai Mardigu sebagaimana dikutip Harianhaluan.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Hermanto Tanoko pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Sekali lagi Mardigu menekankan peran petinggi negara untuk terus mengingatkan masyarakat akan kehadiran resesi di 2023. Jangan sampai mereka lebih mementingkan dirinya sendiri untuk kepentingan politik semata.
Baca Juga: 5 Jurus Jitu Hadapi Resesi Global, Kaum Mendang Mending Wajib Simak
“Memberikan wejangan itu ngga ada. Pidato kenegaraan itu ngga ada. Sibuk menari di Tiktok hanya untuk 2024. Saya bilang gimana sih lo? Gimana rasa kenegaraan Lu gitu? Emang dikira kalau lu jadi nanti presiden lu mikirin? Ya ngga juga gitu loh karena lu pasti harus bayar 'kuitansi' orang yang ngasih nyetor lo ini kan?” tukas Bossman, demikian dia akrab disapa.
Di tengah permasalahan yang dihadapi, Mardigu yakin Indonesia akan menjadi bangsa yang besar. Pasalnya, Indonesia di berikan karunia lahan yang kaya akan mineral dan dibutuhkan oleh dunia.
“Indonesia mana yang didominasi? Sumber daya alam inilah dan sumber daya manusia. Ini kalau kita ngerti ke depan, yuk sama-sama kita berpikir memanfaatkan ini menjadi national strength yang menjadi faktor penekan,” katanya. (*)