HARIANHALUAN.COM - Direktur Wings Group Indonesia Ricky Tjahjono menyampaikan, perusahaan telah memastikan proses produksi Mie Sedaap tidak menggunakan Etilen Oksida.
Dia menegaskan, Produksi Mie Sedaap juga sesuai dengan ketentuan keamanan pangan yang berlaku, di antaranya izin edar dari BPOM dan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 sehingga aman dikonsumsi.
"Produk Mi Sedaap telah diekspor ke lebih dari 30 negara. Wings Group Indonesia saat ini sudah melakukan investigasi terhadap seluruh lini produksi maupun pemasaran Mie Sedaap," tutur Ricky dalam keterangan resmi pada Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: La Nyalla Minta Setop Tarik Pajak dari Rakyat: Kembalilah ke Pancasila
Perusahaan, imbuh Ricky, juga telah menarik kembali seluruh varian produk Mie Sedaap yang masuk ke Hong Kong, Taiwan dan Singapura.
Wings Group Indonesia telah mengirim sampel mie instan ke PT Saraswanti Indo Genetech yang kemudian mensubkontrakkan ke laboratorium di Vietnam untuk pengujian Etilen Oksida di awal Oktober 2022.
"Selain itu, perusahaan telah mengganti penggunaan cabe bubuk yang pada proses fumigasinya tidak menggunakan Etilen Oksida, melainkan menggunakan Teknologi Steam Sterilization dari China dan India, sejak awal September 2022," jelasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Komporin KIB: Jangan Hanya Rangkulan Terus, Segera Tentukan Capres Cawapres
Sementara itu, Prof. Purwiyatno Hariyadi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengemukakan, regulasi tentang Etilen Oksida di berbagai negara di dunia penerapannya beragam, terdapat negara yang melarang penggunaannya, namun ada juga yang masih memperbolehkan penggunaannya.
"Indonesia termasuk negara yang melarang penggunaan Etilen Oksida untuk pestisida/zat aktif pestisida dan bahan pangan (fumigasi), namun masih menggunakannya untuk sterilisasi alat-alat kesehatan," terangnya.
Dengan adanya regulasi yang beragam tersebut, maka batas maksimum residu (BMR) pada pangan juga berbeda-beda di masing-masing negara. Salah satu wilayah yang menerapkan regulasi BMR paling ketat adalah Uni Eropa.

Baca Juga: Tips Hadapi Badai Tsunami Resesi 2023, Milenial Wajib Lakukan 9 Langkah Ini
"Terdapat pula berapa negara belum menetapkan BMR, sehingga BMR yang ditetapkan masing-masing negara berbeda, yaitu ada yang menetapkan 0.01 ppm atau bahkan ada yang mempersyaratkan tidak terdeksi. Saat ini organisasi internasional di bawah WHO/FAO, yaitu Codex Alimentarius Commission belum mengatur batas maksimal residu Etilen Oksida," jelas Purwiyatno.
Artikel Terkait
Waspada Mie Instan Jadi Incaran Menu Saat Musim Hujan, Ternyata Bisa Turunkan Imun Tubuh
Pasang Badan, Begini Janji Mendag Zulhas Selesaikan Masalah Mie Sedaap yang Ditarik dari Berbagai Negara
Mengenal Propilen Glikol, Bahan Obat Mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
BPOM: Produk Obat Sirup Ini Melebihi Ambang Batas Aman Penggunaan Etilen Glikol dan DEG
Kemenperin Sebut Sudah Penuhi Standar, kok Mie Sedap Ditarik di Hong Kong?
Ngeri! 133 Anak Meninggal karena Etilen Glikol cs, Ada Kristal Tajam di Ginjal Mereka