Perlu Waspada! Ratusan Juta Data Pengguna Whatsapp Dilaporkan Dijual di Forum Komunitas Peretas 

- Minggu, 27 November 2022 | 17:06 WIB
Perlu Waspada! Ratusan Juta Data Pengguna Whatsapp Dilaporkan Dijual di Forum Komunitas Peretas  (Pixabay / antonbe)
Perlu Waspada! Ratusan Juta Data Pengguna Whatsapp Dilaporkan Dijual di Forum Komunitas Peretas  (Pixabay / antonbe)

HARIANHALUAN.COM- Whatsapp sebagai aplikasi yang banyak digunakan untuk berkomunikasi melalui pesan maupun panggilan, ternyata dilaporkan juga rawan terhadap peretas.

Bahkan menurut sebuah laporan Cybernews ada 500 juta data pengguna WhatsApp yang dijual di forum komunitas peretas. Ngeri gak tuh!

Sebagai aplikasi yang populer di dunia WhatsApp memang sangat membantu dalam hal komunikasi selain gratis, aplikasi ini juga memudahkan penggunanya untuk melakukan komunikasi antar negara dengan biaya yang relatif murah.

Baca Juga: Cara Video Call WhatsApp dari Laptop dengan Mudah dan Praktis

Baca Juga: Kenali Fitur Baru Whatsapp, Bisa Akses dari 4 Hp Sekaligus

Saat ini tercatat lebih dari dua miliar pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Namun, sebuah laporan baru-baru ini mengklaim, bahwa database yang berisi nomor telepon sekitar 500 juta pengguna WhatsApp dijual di forum komunitas peretasan oleh penjual yang tidak dikenal.

Menurut sebuah laporan Cybernews, penjual mengklaim bahwa database itu berisi 487 juta nomor telepon milik pengguna aktif WhatsApp di 84 negara berbeda, termasuk India

Seperti yang dikutip dari laman gadgetsnow, sekitar 1/4 database pengguna WhatsApp di seluruh dunia berisiko diretas. Adapun poster yang dibagikan oleh penjual database itu, bahwa ada nomor telepon pengguna di sejumlah negara.

Negara-negara tersebut ialah Amerika Serikat (32 juta pengguna), Inggris (11 juta pengguna), Rusia (10 juta pengguna), Italia (35 juta pengguna), Arab Saudi (29 juta pengguna) dan India (lebih dari 6 juta pengguna). Seluruh pengguna tersebut berisiko mengalami kebocoran data.

Perihal seperti apa peretas mendapatkan data itu, laporan tersebut tidak memberikan penjelasan soal hal tersebut. Namun, kabarnya penjual data tersebut mengumpulkan seluruh database menggunakan proses yang dikenal sebagai 'scraping'. Di mana dalam proses tersebut data dikumpulkan dari berbagai situs web, dan bukan melalui peretasan atau serangan dunia maya .

Hal tersebut berarti bahwa peretas itu mungkin tidak menyebarkan serangan di internet terhadap WhatsApp untuk mengumpulkan jutaan data tersebut, tapi ada kemungkinan mengumpulkan nomor telepon itu dari halaman web.

Penjual data tersebut pun dilaporkan sudah mengkonfirmasi bahwa nomor-nomor ini digunakan untuk WhatsApp dan bahwa seluruh databse tersebut sudah dijual.

Adapun alasan database sangat berisiko bagi pengguna WhatsApp, karena peretas bisa menggunakan database untuk melakukan spamming, phishing, pencurian identitas, dan aktivitas penjahat dunia maya lainnya.

Laporan itu menyebutkan bahwa pengguna tidak akan bisa mengetahui apakah nomor mereka terdapat di database atau tidak, namun bisa melakukan beberapa langkah untuk menghindari penipuan.

Halaman:

Editor: Jefli Bridge

Sumber: IDX Channel

Tags

Terkini

X