HARIANHALUAN.COM - Elon Musk resmi mengambil alih Twitter dengan nilai 44 miliar dollar AS. Ada rencana perubahan ketentuan terkait verifikasi centang biru pada suatu akun.
Elon Musk berencana membebankan biaya berlangganan sebesar 8 dollar AS atau sekitar Rp 125.000 per bulan bagi akun yang memiliki tanda centang biru atau terverifikasi, seperti dikutip Twitter Blue.
Lantas bagaimana awal Twitter meluncurkan centang biru dalam platformnya?
Twitter pertama kali diluncurkan pada 2006. Kala itu Twitter tidak memiliki fitur centang biru atau akun terverifikasi.
Twitter akhirnya menerapkan kebijakan verifikasi dan memberikan tanda centang biru pada akun tertentu.
Dikutip dari New York Times, semua bermula dari kasus peniruan identitas yang dialami sejumlah selebriti dunia.
Salah satunya bintang basket Shaquille O'Neal yang memiliki akun Twitter pada November 2008.
Akun palsu di Twitter pun terus menjamur. Korbannya terus bertambah.
Beberapa selebritis dunia yang identitasnya dicatut antara lain Ewan McGregor, televangelist Robert H. Schuller, hingga pelatih bisbol Tony La Russa.
Tony menggugat Twitter pada Mei 2009 terkait akun palsu mengatasnamakan dirinya.
Dalam akun palsu itu, Tony menanggapi meninggalnya dua pemain tim St. Louis Cardinals, Josh Hancock dan Darryl Kile dengan nada meremehkan.
Selang sebulan, salah satu pendiri Twitter, Biz Stone, memberikan pernyataan pada Juni 2009 bahwa Twitter sedang bereksperimen dengan "akun terverifikasi".
Artikel Terkait
Kebakaran Hanguskan Ruko 2 Lantai di Bukittinggi, Kerugian Mencapai Rp2 Miliar
Pencarian Korban Hilang Akibat Serangan Buaya Dilanjutkan, Tim Gabungan Sisir Sungai Madiangin Pasbar