Hukum Jamak Salat Jumat dan Ashar, Begini Penjelasan Ulama

HARIANHALUAN.COM – Menjamak shalat ketika safar atau berpergian adalah keringanan atau rukhsah yang diberikan Allah untuk hambanya. Jamak itu sendiri artinya menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu.

Menurut  Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husain dalam kitabnya yang berjudul kifayatul akhyar, diperbolehkan melakukan jamak antara shalat Zhuhur dengan Ashar dan antara Magrib dengan  Isya.

Baca Juga: Muslimin, Ini Cara Pelaksanaan Salat Istikharah yang Baik dan Benar Supaya Hati Tentram

Baik dengan jamak takdim yaitu pada waktu pertama, seperti shalat Ashar dikerjakan di waktu Zuhur, shalat Isya dilakukan di waktu Maghrib.

Sedangkan jamak takhir yaitu pada waktu kedua, seperti shalat Zuhur dikerjakan di waktu Ashar, shalat Maghrib dilakukan di waktu Isya.

Tetapi jamak tidak boleh untuk shalat Subuh dan shalat Ashar dengan shalat Magrib.

Baca Juga: Umat Islam se-Indonesia Diimbau Salat Gaib Setelah Jumatan Nanti, Doakan Korban Gempa Cianjur

Adapun dalil diperbolehkannya seseorang menjamak shalat seperti salah satu hadist. Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Apabila dalam perjalanan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamak shalat Zhuhur dengan Ashar serta Maghrib dengan Isya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana dengan hukum menjamak shalat Jumat dengan Ashar?

Persoalan ini muncul ketika seseorang berpergian pada hari jumat, sementara ia masih dalam perjalanan. Pertanyaannya adalah, apakah shalat Jumat boleh dijamak dengan shalat Ashar?

Para ulama menegaskan bahwa secara umum, Jumat memiliki kedudukan yang sama dengan shalat Zuhur.

Ada banyak hukum-hukum yang berlaku di dalam shalat Zuhur, juga berlaku untuk shalat Jumat. Termasuk diantaranya kebolehan menggabungkan shalat Jumat dengan shalat Ashar menggunakan jamak takdim.

Sedangkan untuk jamak takhir, tidak diperbolehkan dilakukan dalam permasalahan ini.  Jamak takhir tidak berlaku dalam kasus menggabungkan shalat Jumat dan Ashar, sebab Jumat wajib dikerjakan di waktu Zuhur.