HARIANHALUAN.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bukittinggi berhasil memecahkan rekor MURI pembuatan kue tradisional inti terbanyak di Indonesia Minggu 18 Desember 2022.
Diketahui, dalam salah satu acara yang termasuk dalam rangkaian kegiatan Pesta Budaya Seni Pemeran Dagang dan Industri (PEDATI) tersebut, sebanyak 6 ribu butir kue inti yang sebelumnya telah dimasak oleh para Bundo Kanduang yang berasal dari berbagai Kelurahan di Kota Bukittinggi, berhasil dihadirkan di halaman pedestrian Jam Gadang.
Baca Juga: Kelompok Seni Tradisional IPPASS Bukittinggi, Hoyak Panggung Utama PEDATI ke-12
Ketua DPD KNPI Kota Bukittinggi, Firdaus mengatakan, kegiatan pemecahan rekor MURI pembuatan kue inti terbanyak itu, merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan memperkenalkan kembali eksistensi kue inti sebagai salah satu kuliner tradisional Nagari Kurai V Jorong yang merupakan masyarakat adat di Kota Bukittinggi.
“Kita tidak ingin keberadaan kue inti sebagai salah satu kuliner yang wajib ada dalam setiap upacara adat Kurai terlupakan dan dimakan zaman. Dengan adanya kegiatan ini kita ingin menyampaikan pesan bahwasanya eksistensi kue inti masih ada dan tetap terjaga di Kota Bukittinggi Koto Rang Agam ini,” ujarnya kepada Harianhaluan.com.
Baca Juga: Keren! Ada Batik Wajah Bung Hatta di PEDATI ke-12 Bukittinggi
Ia melanjutkan, dilaksanakannya kegiatan pemecahan rekor MURI pembuatan kue Inti terbanyak ini oleh DPD KNPI Kota Bukittinggi, juga berangkat dari kenyataan bahwa saat ini aneka ragam kuliner masakan khas tradisional Minangkabau seperti halnya kue inti, kini sudah mulai jarang ditemui keberadaannya di tengah masyarakat ataupun di pusat oleh-oleh maupun pasar tradisional.
Berangkat dari keprihatinan itu, kata Firdaus, KNPI Kota Bukittinggi sebagai representasi kalangan pemuda Kurai dan Bukittinggi pada umumnya, tergerak untuk melaksanakan sebuah aksi nyata dalam upaya melestarikan kembali ragam kekayaan kuliner khas yang Bukittinggi seperti halnya kue inti tersebut.
Senada dengan itu, Sekretaris KNPI Kota Bukittinggi, Dendri Habibti mengapresiasi langkah Pemko Bukittinggi yang telah memfasilitasi gerakan KNPI Kota Bukittinggi dalam upaya melestarikan kue tradisional berbahan dasar parutan kelapa dan tepung ketan ini.
Bahkan ia menyebut, strategi Pemko Bukittinggi menyelipkan kegiatan pencatatan rekor MURI untuk kategori pembuatan kue inti terbanyak dalam rangkaian festival PEDATI pada tahun ini, merupakan salah satu strategi brillian yang memang perlu dilakukan oleh setiap pemerintah daerah di masa pemulihan ekonomi pasca pandemi seperti ini.
“Tidak hanya berhasil melestarikan dan memperkenalkan kembali kue inti kepada masyarakat luas. Melalui pelaksanaan festival PEDATI pada tahun ini, Pemko Bukittinggi juga telah berhasil menggerakkan kembali sector perekonomian masyarakat Bukittinggi yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19 lalu,” ucapnya.
Tokoh pemuda asal Banda Ujuang Garegeh ini berharap, hendaknya program Pemko Bukittinggi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM pasca pandemi tidak berhenti sampai dengan pelaksanaan PEDATI saja.
“Spirit untuk memicu dan menggerakkan ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM di Kota Bukittinggi ini kedepanya harus dijaga agar tidak padam. Sebab bagaimanapun dampak pandemic hingga saat ini masih terasa di dunia usaha, sehingga perlu tindakan intervensi pemerintah. Entah itu melalui pelaksanaan program-program ekonomi kerakyatan ataupun dengan menyelenggarakan event-event Alek Gadang UMKM seperti halnya festival PEDATI ini,” tutupnya. (*)
Artikel Terkait
PEDATI ke-12 Resmi Dibuka, Wali Kota Bukittinggi: Obat Kerinduan Masyarakat
Ada Stand Batik Lokal di PEDATI ke-12 Bukittinggi, 100 Persen Produksi Putra Daerah
Ambil Bagian di Pameran PEDATI ke-12, Siswa SPNF-SKP Bukittinggi Pamerkan Berbagai Produk Kerajinan
Keren! Ada Batik Wajah Bung Hatta di PEDATI ke-12 Bukittinggi
Kelompok Seni Tradisional IPPASS Bukittinggi, "Hoyak" Panggung Utama PEDATI ke-12