Harga Kedelai Melonjak di Pasaran, Mendag Zulhas Lakukan Intervensi Khusus Pekan Depan

- Minggu, 8 Januari 2023 | 11:28 WIB
Mendag Zulhas. (Istimewa)
Mendag Zulhas. (Istimewa)

HARIANHALUAN.COM - Harga kedelai di pasaran masih sangat mahal hingga saat ini. Kementerian Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan siap melakukan intervensi khusus untuk menurunkan harga kedelai di pasaran.

"Seperti yang kita tahu harga kedelai di pasaran masih tinggi sekali, meski pemerintah sudah menugaskan Bulog untuk impor. Ini jadi salah satu perhatian kita juga," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dilansir dari Antara, Minggu, 8 Januari 2023.

Baca Juga: Peluang Mardiono Diusung KIB Paling Kecil Dibandingkan Airlangga dan Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan dengan masih tingginya harga kedelai di pasaran maka dalam pekan depan akan dilakukan intervensi khusus agar terjadinya perubahan terhadap harga.

"Untuk itu akan ada rapat lagi minggu depan, nanti akan ditelusuri kenapa harganya tidak turun serta kalau ada kesulitan akan kita datangi langsung dan tanya kesulitan dimana," kata Mendag.

Baca Juga: Terseret Kasus Mahasiswa Titipan Unila, Segini Harta Mendag Zulhas, Nilainya Wow!

Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan harga kedelai di pasaran saat ini berkisar Rp13 ribu - Rp14 ribu per kilogram.

"Kalau proses impor kedelai Bulog terlaksana dengan baik harga jual bisa hanya Rp11 ribu per kilogram dari harga sekarang yang mencapai Rp13 ribu per kilogram," tambahnya.

Mendag berharap dengan adanya upaya pemerintah tersebut dapat segera menurunkan harga kedelai di pasaran, serta mempermudah perajin tempe tahu untuk berusaha.

Berdasarkan data Perum Bulog Devisi Regional Lampung pada 2022 kebutuhan kedelai untuk daerah Lampung yang telah tersalurkan ke Puskopti di daerahnya berdasarkan tahapannya.

Pada tahap pertama April 2022 dengan pagu sebanyak 4.568 ton telah terealisasi sebanyak 8,9% atau bila dikonversi ada 409 ton, lalu Mei pagu sebanyak 2.862 ton terealisasi 800 ton atau 27%.

Pada Juni nilai pagu 2.800 ton terealisasi sebesar 50% atau 1.450 ton, Juli dengan pagu 2.800 ton sudah terealisasi 1.180 ton atau 41%.

Kemudian di tahap kelima pada Oktober pagu 2.000 ton realisasi 1.500 ton atau 75%, dan di November dari pagu 2.000 ton realisasi 870 ton. (*)

Editor: Milna Miana

Sumber: Okezone.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X