HARIANHALUAN.COM – Harga cabai sedang mengalami lonjakan yang sangat signifikan di beberapa wilayah Indonesia terutama di Jawa Timur (Jatim).
Bahkan di beberapa lapak di Kota Tuban, harga cabai dapat mencapai 3 kali lipat dari harga biasanya.
Saat ini, diketahui harga cabai di wilayah Jatim naik hingga Rp75.000 per kilogram.
Baca Juga: Mengenal Contoh 10 Konsep Geografi dengan Bogor Sebagai Objek Penerapannya
Beberapa pedagang di Pasar Baru Tuban mengungkapkan bahwa harga cabai meroket sejak awal tahun 2023.
Adapun rincian harga cabai yang naik yakni cabai rawit merah yang menyentuh harga hingga Rp75.000 per kg, cabai rawit hijau mencapai Rp50.000 per kg dan cabai keriting naik hingga Rp40.000 per kg.
Perbedaan kenaikan tersebut sangat jauh mengingat dulunya harga cabai merah hanya berkisar Rp25.000 per kg dan cabai rawit hijau hanya Rp 20.000 per kg.
Baca Juga: Dinsos Pariaman Tangani 12 Orang Terlantar Sepanjang 2022
Mahalnya harga cabai di awal tahun ini justru membuat para konsumen atau warga memilih untuk membeli cabai busuk.
Alasannya pun sangat sederhana, dikarenakan harganya yang jauh lebih murah dari cabai segar.
Konsumen yang membeli cabai busuk itu pun salah satunya adalah beberapa pelaku atau pemilik usaha rumah makan yang menggunakan campuran bahan baku berupa sambal.
Ikuti berita dan informasi terkini di HarianHaluan.com dan Hops.Id (Haluan Media Group)***
Artikel Terkait
Pasca Kenaikan Harga, Andre Rosiade Minta Pemerintah Awasi Distribusi dan Penggunaan BBM Subsidi
Athari Minta Pemerintah Hadirkan Solusi Jitu Kurangi Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Terdampak Kenaikan Harga BBM, Athari Suarakan Keluhan Masyarakat
Pasca Kenaikan Harga BBM, Jumlah Penumpang Kereta Api Drive II Sumbar Meningkat
Posisi Kelima di Sumatera, Sumbar Penyumbang Kenaikan Harga Beras hingga Cabai Rawit
Catat! Ini Daftar Lengkap Kenaikan Harga BBM Non Subsidi di Seluruh Indonesia
Kenaikan Harga Rokok Ternyata Berasal Dari Data Menkes, Perokok Pemula Naik 240 Persen
Redam Gejolak Kenaikan Harga Beras di Pasaran, Bulog Gelontorkan 100 Ribu Ton Beras dengan Harga Miring