HARIANHALUAN.COM - harga telur di Amerika Serikat dikabarkan melambung tinggi, hingga mencapai 200 persen dari Rp 14 ribu hingga ke Rp 100 ribu per lusinnya.
harga telur dikabarkan naik pada satu tahun terakhir. Kondisi ini dikeluhkan banyak pihak, salah satunya pedagang martabak.
Sebagaimana diketahui, telur adalah bagian terpenting dari olahan martabak.
Baca Juga: BNPB Pusat Salurkan Bantuan Dana Penanganan Banjir di Pesisir Selatan
Hendra Lie, salah satu pedagang martabak di New York, Amerika mengaku, kenaikan harga telur telah membuatnya harus ekstra putar otak.
Meski demikian, Hendra Lie mengaku tidak bisa menaikkan harga terlalu tinggi, lantaran khawatir dagangannya tak laku.
“Yang tadinya aku jual Rp 225 ribu, kini jadi Rp 270 ribu per loyang martabak. Ngga bisa naikin banyak-banyak,” ucap pedang martabak di New York City itu dikutip dari twiter VOA Indonesia.
Salah satu penyebab harga telur naik di Amerika Serikat disampaikan karena Flu burung yang menewaskan hampir 60 juta unggas pada awal tahun 2022 lalu.
Jika dibandingkan dengan harga telur di Indonesia seharga Rp 26.500 rupiah satu kilogram (KG) sudah sangat berbeda dengan harga yang ada di Amerika Serikat.
Baca Juga: Undian Semifinal UEFA Nations League Sudah Keluar: Belanda vs Kroasia, Spanyol vs Italia
Kini warga Amerika Serikat sangat kesulitan dalam mendapatkan telur, karena telur menjadi komoditas yang langka. (*)
Artikel Terkait
Kunci Jawaban Bahasa Lampung Kelas 8 SMP/MTs Lamban Balak Kosakata Sesuai Peghnyataan di Bah Sinji
Kunci Jawaban Bab 2 Analisis Real R.G. Bartle dan D.R. Sherbert Edisi Keempat Bagian 2.5 Interval
Gegara Tembok Kandang Ambruk, Buaya Muara Lepas ke Persawahan
Dinsos Pariaman Tangani 12 Orang Terlantar Sepanjang 2022
Mengenal Contoh 10 Konsep Geografi dengan Bogor Sebagai Objek Penerapannya