Harga Telur Melonjak, Penjual Martabak Asal Indonesia di Amerika Kelabakan! Ternyata Ini Sebabnya

HARIANHALUAN.COM - harga telur di Amerika melonjak tajam dan banyak masyarakat menjadi susah. Hal itu juga dirasakan penjual martabak asal Indonesia.

Kabar itu disampaikan oleh VOA Indonesia melalui akun Twitternya yang menyebutkan bahwa harga telur di Amerika naik drastis dari hargal Rp14.000 menjadi Rp100.000 per lusinnya.

Sudah tentu kenaikan harga telur di Amerika membuat penjual martabak asal Indonesia menjadi Kelabakan, mengingat olahan makanan yang dijualnya banyak menggunakan telur.

Baca Juga: Stok Menipis! Harga Telur di Amerika Menggila, yang Jual Auto Kaya

Baca Juga: Ada Toh Nasi Padang di Jakarta yang Prasmanan, Lokasinya Mepet Depok Nih

Baca Juga: IJP Bantu Bedah Rumah Warga di Marabau Pariaman 

harga telur melambung tinggi, namun Hendra Lie sebagai seorang penjual martabak asal Indonesia di New York City sudah tentu harus menaikkan harga jualnya pula agar tidak rugi. Meski dengan kenaikkan yang drastis agar tidak kehilangan pembeli.

"Yang tadinya aku jual 15 dollar (Rp225.000) jadi 18 dollar (Rp270.000) per loyang martabak. Ngga bisa naikin banyak-banyak. Tentu margin untungnya jadi lebih sedikit ya," ucap Hendra Lie dikutip dari VOA Indonesia, Kamis, 26 Januari 2023.

Usut punya usut ternyata kenaikan telur yang cukup drastis itu diantaranya disebabkan oleh flu burung yang sempat menghantam Amerika.

Baca Juga: Jadi Pemicu Naiknya Covid 19 di Amerika Serikat, Varian Kraken Kini Masuk Indonesia

Bagaimana tidak, menurut Departemen Pertanian AS pada awal tahun 2022 dilaporkan hampir 60 juta unggas tewas akibat flu burung tersebut.

Selain itu, dampak perang antara Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan turunnya jumlah pengiriman dari eksportir besar seperti Ukraina, juga disinyalir menjadi salah satu penyebab naiknya harga telur di negeri Paman Sam itu. ***