HARIANALUAN.COM – Seiring berkembangnya zaman, penggunaan teknologi dan akses Informasi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan mudah, cepat, dan terjangkau.
Namun disisi lain, kejahatan berbasis teknologi juga ikut berkembang dengan penggunaan praktik bernama phishing.
Dikutip Harianhaluan.com dari itgovernance pada Sabtu, 28 Januari 2023 bahwa phishing adalah modus penipuan online yang mengincar Informasi pribadi dan keuangan korban dengan cara menyamar sebagai nasabah resmi yang terpercaya dari korban.
Baca Juga: 3 Situs Online untuk Download Gratis Lagu MP3 atau MP4 dari YouTube
Phishing dapat berupa pesan seperti email yang disusun agar menyerupai email resmi dari sebuah nasabah. Pesan Phishing biasanya mencantumkan sebuah link yang membawa korban ke sebuah website berbahaya yang terlihat seperti website resmi.
Korban kemudian diminta mencantumkan data pribadi dalam website tersebut seperti KTP, nomor rekening, atau KK. Informasi ini dimanfaatkan pelaku untuk melakukan berbagai kejahatan seperti pemalsuan identitas atau ancaman berupa tagihan palsu kepada korban.
Terdapat berbagai jenis phishing yang sering muncul. Salah satunya adalah pharming yang mengalihkan lalu lintas website ke situs palsu yang berbahaya. Pharming dapat digunakan pelaku untuk mencuri Informasi sensitif, seperti identitas korban atau Informasi keuangan.
Baca Juga: Bahagianya Marcos Acuna Jadi Ayah, Ternyata Bek Sevilla FC Ini Anak Broken Home
Selain itu, pelaku juga dapat melakukan metode clickjacking dengan cara menyisipkan link berbahaya dalam suatu tombol di website yang menyebabkan korban secara tidak sengaja mengunduh malware ke perangkat mereka.
Adapun tabnabbing, yaitu teknik phishing yang mengelabui pengguna agar memasukkan Informasi kredensial mereka di website palsu dengan membuatnya menyerupai website asli.
Teknik ini memanfaatkan fakta bahwa sebagian besar pengguna seringkali tidak memperhatikan URL website yang mereka kunjungi.
Cara pencegahan terbaik untuk menghindari email phishing adalah dengan mengenali berbagai metode yang pada umumnya digunakan oleh pelaku phishing.
Biasanya mereka sering mengelabui korban agar mereka mengungkapkan Informasi rahasia mereka seperti nomor kartu kredit atau kata sandi akun media sosial atau mengklaim bahwa akun korban telah disusupi dan memerlukan tindakan segera untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Selain itu, email phishing seringkali menggunakan alamat email palsu yang tampaknya berasal dari sumber resmi, seperti bank atau perusahaan kartu kredit korban. Mereka juga dapat menggunakan logo dan branding perusahaan tersebut agar email mereka tampak lebih asli.
Artikel Terkait
Setelah Kripto Terperosok, Ancaman Phishing Hantui Metaverse
6 Tips Menghindari Phishing Akun Bank, Jangan Klik Link Sembarangan!
Bahagianya Marcos Acuna Jadi Ayah, Ternyata Bek Sevilla FC Ini Anak Broken Home
Stop Membakar Sampah, Mending Begini Biar Sampahmu Lebih Bermanfaat
3 Situs Online untuk Download Gratis Lagu MP3 atau MP4 dari YouTube
Update Terkini Kasus Tewasnya Mahasiswa UI, Harsya Attallah