Fakta Tersembuyi Galaxy S23 Series Indonesia, Beri Sinyal Chipset Buatan Samsung Exynos akan Berakhir

HARIANHALUAN.COM - Pabrikan smartphone asal Korea, Samsung secara resmi merilis salah satu hp terbaiknya Galaxy S23 Series, pada acara Galaxy Unpacked 2023, Kamis, 2 Februari 2023 dini hari WIB. 

Belakangan, dunia maya dipenuhi dengan perbincangan seputar Samsung Galaxy S23, baik itu iklan, review, unboxing, spesifikasi bahkan harganya.

Baca Juga: Intip Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy S23, S23 Plus, dan S23 Ultra

Meskipun begitu, ada sisi lain yang tidak banyak dibicarakan. Bersamaan dengan peluncuran Galaxy S23 Series, seakan pertanda berakhirnya chipset buatan sendiri, Exynos.

Exynos sempat menjadi chipset utama yang diprioritaskan pada setiap produk samsung, karena buatan sendiri.

Sebetulnya pemakaian Exynos pada dapur pacu hp Samsung, membuat biaya produksinya lebih efisien untuk pasar global, dibanding membelinya dari pihak ketiga seperti Qualcomm atau Mediatek.

Baca Juga: Samsung Galaxy S23 Gunakan Layar Dynamic AMOLED dan Rekam Video Dengan Resolusi 8K

Padahal dengan tetap konsisten menggunakan chipset buatan sendiri, memungkinkan Exynos dapat lebih dikenal, seperti halnya Apple dengan iOS-nya.

Sebelum hadirnya Galaxy S23 Series di Indonesia, seluruh hp flagship Samsung yang dipasarkan secara global pasti mendapat chipset Exynos.

Awal Mula Samsung Menggunakan Snapdragon

Faktanya diketahui bahwa sebenarnya Snapdragon hanya di pasarkan pada negara-negara yang tidak menerima Exynos karena perjanjian bisnis seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Taiwan,

Perjanjian bisnis yang dimaksud terkait dengan penggunaan chipset buatan Qualcomm di negara-negara tadi. 

Selain itu juga terhalang oleh paten, dimana Qualcomm memiliki paten untuk digunakan pada hp CDMA di beberapa negara tersebut.

Jika Samsung ingin memaksa memasukan Exynos pada negara-negara tadi, mereka perlu membayar paten CDM ke Qualcomm.