HARIANHALUAN.COM – Di zaman yang semakin canggih ini, kejahatan bisa datang dari mana saja, termasuk hack atau peretasan melalui Google Ads.
Kejahatan siber jenis ini dilakukan dengan cara menyebarkan malware melalui Google Ads untuk melancarkan aksi hack ke perangkat korban.
Lalu, bagaimana mekanisme kejahatan hack melalui Google Ads ini terjadi?
Baca Juga: Tegas! Wagub Sumbar: Pengguna Narkoba Jangan Langsung Dipenjara, Masuk ke Panti Rehabilitasi
Pertama, pelaku hack akan memalsukan situs unduhan aplikasi perangkat lunak (software) populer dalam bentuk sebuah iklan.
Tak main-main, mereka memanfaatkan teknik Search Engine Optimization (SEO) supaya situs palsu itu dapat muncul dalam pencarian Google dan dipercaya sebagai website asli.
Korban akan semakin yakin lantaran Google Ads tersebut bisa berada di baris teratas pencarian.
Baca Juga: Viral Mahasiswa Unhas Lakukan Aksi Diam di Depan Kampus Karena Tak Sanggup Bayar UKT
Apabila mengeklik Google Ads tersebut, korban akan dihubungkan ke situs portal unduhan yang sebenarnya adalah replika situs resmi aplikasi software.
Selanjutnya, korban kemungkinan besar akan menjalankan proses pengunduhan yang dikira sebagai perangkat asli yang dikehendaki.
Akan tetapi, perangkat yang diperoleh korban ternyata menjalankan pengunduh malware baru bernama BatLoader.
Alat tersebut melakukan proses infeksi berbagai tahap yang akan berakhir dengan peretasan jaringan korban oleh pelaku hack.
Komponen utama yang digunakan dalam proses hack adalah DEV-0569. Peretasan ini mampu menyebabkan penyebaran Royal Ransomware.
Artikel Terkait
WhatsApp Anda Kena Hack? Begini Cara Memulihkannya
Cara Mengembalikan Akun Game Free Fire Yang di Hack Orang
Awas! Malware ini Bisa Mencuri Kata Sandi Lewat Fitur e-Signature Microsoft
Ahli Retas Komputer, Inilah 3 Hacker Indonesia yang Ditakuti Dunia
Aman dari Malware! Penikmat Musik Harus Tahu 3 Website Konversi Video Youtube ke MP3 Berkualitas Ini