HARIANHALUAN.COM- Profesor Ilmu Teknik Dirgantara, Universitas Colorado Boulder, Iain Boyd mengatakan bahwa Rudal Hipersonik mampu mengubah arah jika terdeteksi pertahanan anti rudal.
"Saya seorang insinyur dirgantara yang mempelajari sistem luar angkasa dan pertahanan, termasuk sistem hipersonik," kata Boyd dilansir Harianhaluan.com pada Senin (18/4/2022) dari theconversation.com

Menurutnya, sistem baru ini menimbulkan tantangan penting karena kemampuan manuvernya di sepanjang lintasannya.
Baca Juga: Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia Diklaim Mampu Capai Target Dimana Saja di Muka Bumi, Butuh 1 Jam!
Pasalnya, imbuhnya, jalur penerbangan rudal hipersonik dapat berubah saat melakukan perjalanan dan jika terlacak sistem pertahanan anti rudal.
Kemudian, tantangan penting kedua berasal dari fakta bahwa rudal hipersonik beroperasi di wilayah atmosfer yang berbeda.
Senjata hipersonik baru terbang jauh lebih tinggi daripada rudal subsonik yang lebih lambat tetapi jauh lebih rendah dari rudal balistik antarbenua.
Baca Juga: Inggris Sebut Rudal Hipersonik Rusia di Ukraina Adalah Khinzhal, Jepang Mengutuk Keras!
Artikel Terkait
Tak Tertandingi, Rusia Mulai Produksi Massal Rudal Hipersonik Zircon Berkecepatan 10.600 Kilometer per Jam
Rudal Hipersonik Amerika Dikembangkan Takut Tertinggal dari Rusia dan China
Inggris Sebut Rudal Hipersonik Rusia di Ukraina Adalah Khinzhal, Jepang Mengutuk Keras!
Mengupas Kekuatan Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia dan Spesifikasinya
Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia Diklaim Mampu Capai Target Dimana Saja di Muka Bumi, Butuh 1 Jam!