Tingkatkan Ekonomi Warganya, Wali Nagari Bahagia Pasaman Kenalkan Budidaya Tebu

Milna Miana
- Kamis, 9 Desember 2021 | 17:28 WIB
Wali Nagari Bahagia, Amri Pasaribu (kiri) memperlihatkan tanaman tebu miliknya yang sudah memasuki usia lima bulan.
Wali Nagari Bahagia, Amri Pasaribu (kiri) memperlihatkan tanaman tebu miliknya yang sudah memasuki usia lima bulan.

LUBUK SIKAPING, HARIANHALUAN.COM - Ide Wali Nagari Bahagia Padanggelugur, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Amri Pasaribu untuk mensejahterakan kehidupan masyarakatnya seolah tidak pernah habis.

Setelah menjadi motor penggerak budidaya tanaman serai wangi, cabai jawa. Terbaru, ia kini memperkenalkan budidaya tanaman tebu gula kepada masyarakat setempat.

Baca Juga: Konflik Lahan Tebu Majalengka Tewaskan 2 Warga, Dedi Mulyadi: Pelaku Harus Dihukum Setimpal

Dilahan seluas tiga hektar lebih tanaman tebu lawang ini sudah ia tanami. Kini usia tanamnya sudah memasuki bulan kelima. Amri menargetkan usia tujuh bulan tebu lawang miliknya itu sudah bisa dipanen.

"Program Nagari Bahagia ke depan budidaya tebu. Jenis tebu lawang yang banyak mengandung air gula. Insyaallah, Februari 2022, tanaman tebunya sudah bisa dipanen," ujar Amri kepada harianhaluan.com, di Padang Gelugur, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Kilang Tebu di Agam Terbakar, Kerugian Rp65 Juta

Ia menargetkan, pada Ramadan nanti pihaknya sudah bisa memproduksi gula merah dari tanaman tebu tersebut. Ke depan, Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) setempat akan ditunjuk sebagai pengelola produksi gula tebu tersebut.

"Dengan target kita, puasa nanti udah bisa produksi gula merah. Tebu yang sudah kita tanam di lahan seluas 3 hektar, nanti dikelola oleh BUMNag Koto Nan Tigo," katanya.

Amri mengatakan, bahwa pihaknya sudah menghitung-hitung berapa keuntungan yang didapat dari budidaya tebu itu. Ia memperkerikan per hektar lahan bisa menghasilkan 5 ton gula merah setiap pekannya.

"Bayangkan, jika lahan kita tiga hektar. Kita sudah bisa menghasilkan 15 ton gula per minggu. Sekilo gula merah, kini pasarannya berkisar Rp22 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram," ungkap Amri.

Ia berharap, budidaya tanaman tebu gula yang ia rintis itu nantinya diikuti oleh warganya. Pasalnya, budidaya tanaman tebu ini menurut Amri, selain irit biaya produksi juga tahan terhadap serangan hama penyakit tanaman.

"Harapannya sih begitu. Usaha budidaya tebu ini mau diikuti masyarakat, tidak ada paksaan. Sekarang kita berikan contoh dulu. Jika menjanjikan, nanti warga boleh tiru (ikut)," katanya. (Yudi Lubis)

 

Editor: Milna Miana

Tags

Terkini

X