HARIANHALUAN.COM - Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Semarang, Mia Amalia mengatakan tingkat inflasi yang tinggi hingga lebih dari 6 persen di Amerika Serikat akan memangkas keperkasaan dollar dan mengancam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun 2022.
Baca Juga: Hari Ini Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000
Dampaknya, para investor akan mencari alternatif aset safe haven salah satunya ialah emas untuk mengamankan nilai portfolio mereka.
“Para investor bisa bersiap mengambil posisi buy untuk menggali potensi kenaikan harga emas di tahun depan mulai di Desember 2021,” katanya dalam Media Outlook 2022, Rabu (22/12/2021).
Setidaknya investor mengambil posisi buy hingga kuartal pertama tahun 2022.
Sebab The Fed masih terlihat enggan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat sembari menunggu hasil rapat Bank Dunia untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun depan.
Sementara memasuki kuartal kedua tahun 2022, harga emas diperkirakan cenderung terkoreksi seiring dengan perlambatan inflasi di AS sejalan dengan kebijakan moneter negeri Paman Sam tersebut untuk mengamankan nilai tukar mata uang dan suku bunga mereka.
Merespons peluang dari harga emas tersebut, PT RFB Semarang menargetkan tingkat volume transaksi di locogold meningkat dan presentasinya bisa lebih dari 100 persen di sepanjang tahun 2022.
“Untuk keseluruhan total volume transaksi kami optimis bisa menembus target 150.000 lot. Untuk nasabah baru, kami membidik angka 600 nasabah hingga akhir tahun depan,” tutupnya. (*)