Bagaimana Keadaan Ekonomi Global Awal Tahun 2022?

- Senin, 17 Januari 2022 | 21:18 WIB
Moneter (Ghina Atika)
Moneter (Ghina Atika)

Ekonomi Global di tahun 2022 masih terguncang karena ketidakstabilan di seluruh dunia. Saat ini ekonomi global sedang mengahadapi beberapa masalah, seperti kenaikan inflasi, kekurangan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, kebutuhan energi yang tinggi, krisis real estat di China, dan virus Covid-19.

Dilansir dari Brink News James Politi mengatakan bahwa masalah terbesar ekonomi global di tahun 2022 ini adalah virus Covid-19. Pendemi ini menjadi penyebab terjadinya pengaturan ulang secara besar-besaran terhadap ekonomi global. Faktor lainnya yang disebabkan oleh virus Covid-19 adalah kematian, adanya mutasi virus baru, dan terjadinya lockdown kembali di beberapa wilayah. Hal seperti ini menyebabkan kemunduran dalam ekonomi global.

Amerika Serikat juga tidak luput dari guncangan ekonomi global di awal tahun 2022. Amerika Serikat merupakan salah satu negara terkuat dalam menopang ekonomi global. Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat motto “Bangun Kembali Lebih Baik” untuk membuat pertumbuhan ekonomi dan ketidaksetaraan di Amerika Serikat bisa terkendali lagi. Pasalnya akibat pandemi virus Covid-19 beberapa keadaan di Amerika Serikat juga tidak bisa diatur seperi sebelumnya.

Menurut Politi, Presiden Joe Biden berada di tempat yang cukup sulit karena harus melawan penyebaran virus di Amerika Serikat. Presiden Joe Biden sedang berusaha keras untuk memperbaiki keadaan ekonomi di Amerika Serikat. Politi berpendapat bahwa pihak pemerintah di Amerika Serikat akan mendorong lambatnya ekonomi selama pandemi dengan stimulus fiskal yang besar.

Keadaan ini cukup sulit bagi perekonomian di Amerika Serikat. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah harga barang yang tinggi. Namun, keadaan di tahun 2022 sedikit memberi peluang karena inflasi turun ke angka 2% tetapi tidak ada perubahan besar di ekonomi saat ini.

Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Pemerintah Nagari Talaok Pesisir Selatan Kembangkan Budidaya Ayam Kampung Unggul

Saat Amerika Serikat sibuk mengatasi masalah domestiknya, kekuatan ekonomi dunia lainnya juga mengalami hal serupa. Saat ini ekonomi negara China mengalami kemunduran. China merupakan negara dengan konsumen dan produsen komuditas terbesar di dunia. Jika ekonomi China sedang melemah maka akan menjadi pukulan bagi ekonomi global tahun 2022.

 

Ekonomi China yang melemah akan membuat banyak negara harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi ini. Jika keadaan ekonomi China dianggap menjadi serius, maka akan menjadi perhatian dunia. Sebab, ekonomi China yang melemah bisa menyebabkan resesi pada ekonomi global atau dampak lainnya yang serupa. Ditambah lagi masalah real estat di China yang sedang menjadi pusat perhatian saat ini.

Selain masalah domestik dua negara kekuatan negara besar saat ini, negara berkembang juga mempunyai kekhawatiran tersendiri. Saat ini negara berkembang khawatir akan kebijakan moneter di Amerika Serikat serta kenaikan suku bunga yang bisa menyebabkan gejolak keuangan.

Baca Juga: Atasi Masalah Lingkungan dan Keuangan dengan Ekonomi Hijau

London Interbank Overnight Rate (LIBOR) merupakan tolak ukur keuangan tertua di dunia.  LIBOR menghilang akhir bulan lalu karena skandal kecurangan tarif. Reputasi LIBOR menjadi ternoda sehingga regulator keuangan seluruh dunia terpaksa tidak menjadikan LIBOR tolak ukur utama dalam utang dan pasar modal di seluruh dunia. Hal ini menambah ketidakpastian keadaan ekonomi global.

Menurut Politi hal yang baik untuk keadaan ekonomi global adalah bisa membuat kesetaraan dalam ekonomi global. Wall Street juga bisa menetapkan standar baru untuk keuangan di seluruh dunia yang adil, lebih merata, dan tidak dimanipulasi. Ekonomi global saat ini sangat membutuhkan dukungan serta kejujuran dari semua pihak, apalagi di masa pandemi yang mana orang-orang sedang dalam keadaan yang tidak baik.

Editor: Ghina Atika

Sumber: Brink News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X