.jpeg)
PADANG, HARIANHALUAN.COM - Lebih sepekan umat muslim berpuasa. Namun, harga bahan kebutuhan pokok pada Rabu (21/4/2021) sudah mulai terkendali di Pasar Raya Padang, meski sebelumnya sempat mengalami kenaikan. Saat ini harga cabai merah bertengger diangka Rp40.000 per kilogram (kg), begitu juga cabai rawit Rp40.000 per kg.
Berdasarkan daga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar, harga cabai rawit di Pasar Raya Padang Rp40.000 per kg. Sementara untuk cabai merah masih bertengger diangka Rp40.000 per kg.
Simak Terus Berita Sumbar Hari Ini di harianhaluan.com
Untuk komoditas lainnya masih tercatat terkendali. Seperti, beras Cap Arai Pinang Pariaman Rp10.000 per kg, beras Cisokan Solok Rp15.000 per kg, beras Cap IR-42 Muara Labuh Rp12.500 per kg, beras Cap IR- 42 Padang Rp13.500 per kg.
Beras Cap Jawa Rp14.000 per kg, beras Cap Kuraik Kusuik Bukittinggi Rp14.000 per kg, beras Cap Panda Jambi Rp12.000 per kg, dan beras Sokan Panjang Padang Rp12.000 per kg.
Gula pasir kristal putih plastik Rp13.000 per kg, minyak goreng curah plastik tanpa merek Rp12.000 per kg, minyak goreng kemasan plastik bimoli Rp15.000 per 1 liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp12.000 per 1 liter.
Simak Terus Berita Sumbar Terkini di Harianhaluan.com
Daging sapi lokal (paha belakang) Rp130.000 per kg, daging sapi lokal (daging has luar Sirloin ) Rp130.000 per kg, daging sapi lokal (daging sanding lamur Brisket) Rp130.000 per kg, daging sapi lokal (daging has dalam Tanderloin) Rp120.000 per kg, daging tetelan Rp40.000 per kg, dan aging sapi lokal (daging has dalam Tenderloin ) Rp130.000 per kg.
Sebelumnya, seperti yang dituturkan salah seorang pedagang kebutuhan harian Pit mengatakan, diawal ramadhan 1442 Hijriah ini, harga 1 kilogram cabai jawa saat ini sudah Rp50.000, sebelumnya dengan harga Rp35.000 per kg.
Cabai halus Rp45.000 per kg, bawang putih Rp25.000 per kg. Sedangkan bawang merah dengan ukuran kecil Rp15.000 per kg, dan bawang merah ukuran besar Rp24.000 per kg.
“Ya kalau puasa barang-barang sudah naik. Mungkin disebabkan petani belum mulai bertanam,” ujar Pit.
Selain itu, Pit menjelaskan, melihat kondisi cuaca yang ekstrim saat ini, banyak pasokan bahan kebutuhan masyarakat yang mengalami keterlambatan sampai ketempat tujuan, sehingga barang tersebut banyak yang tidak dapat di perjual belikan.
“Memang saat ini cuaca panas, terkadang juga hujan, jadi pasokan barang mengalami keterlambatan, otomatis harga juga naik,” tambah Pit. (*)
