Invasi besar yang telah dilakukan Rusia terhadap Ukraina tidak hanya mendapat dampak secara sosial, dampak ekonomi juga turut dirasakan. Banyak negara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia, sehingga mereka harus menanggung konsekuensi dari perbuatan mereka. Saat ini Rusia dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin.
Sejumlah negara di dunia seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, hingga Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia. Belanda juga ikut memblokir aset bernilai miliaran dolar di dua bank Rusia. Selain itu, aset pejabat elite negara Rusia juga turut ditangguhkan di Belanda.
Jerman tidak hanya mengambil sanski ekonomi, Jerman turut ambil tindakan nyata dengan menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream, yaitu jalur pipa gas alam yang menghubungkan Lubmin di Jerman dengan St. Petersburg di Rusia.
Selain Jerman dan Belanda, Inggris juga turut mebekukan aset 5 bank besar dan 3 konglomerat Rusia, yaitu Igor Rotenberg, Boris Rotenberg, dan Gennady Timchenko.
Baca Juga: Pembicaraan Antara Perwakilan Rusia-Ukraina di Belarusia Berakhir 6 Jam!
Uni Eropa turut turun tangan dalam memberikan sanksi kepada Rusia. Uni Eropa akan melemahkan ekonomi Rusia dengan cara memblokir akses pasar keuangan dan teknologi yang ada di negara tersebut. Pihak Uni Eropa juga akan membekukan akses perbankan Rusia di Eropa.
Akibat sanksi-sanksi yang ditujukan kepada Rusia, negara ini terpaksa melakukan penyusutan moneter demi mempertahankan ekonominya dari gempuran sanksi. Pasalnya mata uang Rusia, Rubel jatuh ke nilai terendah sepanjang sejarah. Saat ini, nilai rubel terhadap dolar AS turun sebesa 53,77 persen.
Demi mengantisipasi dampak moneter yang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, bank sentral Rusia langsung mengambil beberapa langkah seperti melakukan pembelian emas di pasar domestik. Selain itu, bank sentral Rusia juga telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 20 persen.
Dilansir dari AFP sebuah pernyataan mengatakan bahwa Bank Sentral Rusia memutuskan untuk menaikkan suku bunga menjadi 20 persen di tengah kondisi ekonomi yang sudah berubah drastis.
Artikel Terkait
Waduh, FIFA dan UEFA Hentikan Semua Tim Nasional dan Klub Sepak Bola Rusia dari Kompetisi
Pasukan Rusia Sengaja Bombardir Wilayah Rakyat Sipil Ukraina, Begini Kondisinya!!
Penyakit Ganas Ini Bakal Menyerang Manusia, jika Perang Nuklir Rusia-Ukraina Meletus