Leonid Mikhelson termasuk pada “lingkar dalam” Vladimir Putin dan hal ini menjadi rahasia umum. Biasanya orang yang masuk dalam lingkar dalam biasanya bisnisnya akan bersinar. Jika anda belum mengetahui siapa Mikhelson ini, mari kita simak profilnya berikut ini.
Mikhelson lahir pada 11 Agustus 1955 di Kaspiysk, Republik Dagestan, Rusia. Dia dibesarkan di keluarga keturunan Yahudi. Ayah Mikhelson bernama Viktor Mikhelson, merupakan kepala pembangunan utama pipa gas Uni Soviet.
Mikhelson lulus pendidikan sarjana dari Institut Teknik Sipil Samara dan meraih gelar Insinyur Teknik Sipil Industri pada tahu 1977. Setelah lulus dari institute tersebut, Mikhelson bekerja sebagai mandor di sebuah perusahaan konstruksi dan perakitan pipa gas Ryazantruboprovodstroy di Tyumen, Siberia.
Mikhelson dipercaya untuk mengawasi proyek pipa gas Urengoi-Chelyabinsk. Karirnya terus menanjak hingga pada tahun 1985 diangkat sebagai bagian teknik Ryazantruboprovodstory.
Pada tahun 1987, Mikhelson bekerja di Kuibishevtruboprovodstroy sebagai direktur umum. Saat Uni Soviet pecah, Kuibishevtruboprovodstroy menjadi perusahaan pertama yang mengalami privatisasi dan berganti nama menjadi AO SNP NOVA.
Setelah memiliki asam garam di perusahaan gas, Mikhelson memutuskan untuk mendirikan perusahaan investasi eksplorasi gas alam, Novainvest, pada 1994. Perusahaan itu diklaim sebagai perusahaan swasta pertama yang dapat bersaing dengan BUMN Rusia, Gazprom.
Baca Juga: Harga Gas Alam Eropa Naik Akibat Sanksi Terhadap Rusia
Selang sembilan tahun, Mikhelson mengubah nama perusahaan menjadi Novatek dan menjadikannya sebagai produsen gas alam kedua terbesar di Rusia. Ia memegang saham mayoritas perusahaan yang diperdagangkan di bursa London dan Moskow sebesar 28 persen.
Tahun lalu, Novatek meraup pendapatan bersih US$6,26 miliar dan mempekerjakan sekitar 5.997 orang. Salah satu proyek yang dikerjakan adalah proyek gas alam di Samudra Arktik.
Artikel Terkait
Usai Diberi Sanksi, Rusia Harus Hadapi Masalah Ekonomi Baru yang Mengintai
Rencana AS dan Eropa Larang Impor Minyak Rusia Tekan Rupiah ke Rp 14.414
Daya Tarik Saham di Tengah Konflik Rusia dan Ukraina