Pemerintah telah resmi memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan timur. Pembangunan infrastruktur mulai dilaksanakan saat ini hingga 2045 yang terbagi menjadi beberapa tahapan.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan tanpa alasan, disamping menurut pemerintah lokasi IKN Nusantara cukup strategis dan lebih aman dari sisi kebencanaan, lokasi pembuangan IKN Nusantara juga memiliki kekayaan alam yang tidak sedikit.
Kekayaan alam tersebut yang menjadi cita-cita Pemerintah untuk menjadikan IKN Nusantara nantinya bakal menjadi hub perekonomian Indonesia kedepannya melalui pengembangan uang dilakukan.
Pengelolaan sumber daya alam tersebut juga membuat Indonesia diperkirakan bakal menjadi negara nomor 4 dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2024. Tepat pada 100 tahun kemerdekaan tanah air, IKN Nusantara diharapakan bisa mempercepat terwujudnya cita cita tersebut.
Ada banyak sumber daya alam yang terkandung di dalam perut Tanah Borneo. Bukan hanya baru bara, yang saat ini menjadi tulang punggung perekonomian, lokasi titik pembanguann IKN Nusantara juga menyimpan kekayaan alam dari sektor migas, andesit maupun emas dan perak.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut MNC Portal merangkumnya beberapa sumber daya alam yang terkandung di kawasan pembanguann IKN Nusantara.
Baca Juga: Catat! Berikut Jadwal Pindah PNS di 3 Kementerian ke Ibu Kota Baru
Emas dan perak tidak hanya terkandung di dalam tanah Papua yang saat ini dikelola oleh Freeport, potensi emas dan perak juga terkandung banyak didalam perut tanah IKN Nusantara.
Bahkan diperkirakan cadangan emas di Kalimantan ini tercatat mencapai 40 juta ton bijih dan cadangan perak 16 juta ton bijih, hal tersebut berdasarkan data Badan Geologi per Juni 2020.
Bahkan kandungan bijih emas dan perak yang terkandung di dalamnya sekitar 5% dari total sumber daya emas nasional yang totalnya mencapai 14,96 miliar ton, sedangkan untuk perak sebesar 305,67 juta ton dari total 7,57 miliar ton.
Total sumber daya bijih emas di Kalimantan mencapai 746,98 juta ton atau 5% dari total sumber daya emas nasional yang tercatat mencapai 14,96 miliar ton dan sumber daya perak sebesar 305,67 juta ton atau sekitar 4% dari total sumber daya perak nasional sebesar 7,57 miliar ton.
Sedangkan saat ini di Kalimantan Timur sendiri IUP (Izin Usaha Pertambangan) hanya ada dua yang baru mengelola tambah emas dan perak tersebut.
Selain Emas dan Perak juga terdapat bantuan andesit yang menjadi salah satu bahan baku untuk membangun bendungan. Seperti diketahui keberadaan batu Andesit juga menjadi titik konflik dari pembajakan bendungan Bener di Desa Wadas, Jawa Tengah. Antara BUMN Karya dan warga yang mempertahankan tanahnya.
Kekayaan lainnya juga didatangkan dari sektor migas (minyak dan gas). Ketersediaan migas di pulau Borneo dapat dikatakan cukup melimpah. Bahkan presiden Jokowi telah mempunyai proyek untuk mengembangkan hulu migas dikawasan tersebut dengan total nilai proyek USD6,98 miliar.
Artikel Terkait
Cek Fakta: Foto Kotak Saweran Untuk Ibu Kota Negara Baru Beredar, Ini Faktanya
Presiden Jokowi Bentuk Dewan Penasihat Otorita Ibu Kota Nusantara, IKN Dipimpin Siapa?
Jokowi Tetapkan Aturan Pendanaan Ibu Kota Nusantara, Ada dari APBN