HARIANHALUAN - Modus penipuan menggunakan teknik social engineering (soceng) sedang marak digunakan belakangan ini. Mereka menyasar korban yang tidak sengaja memberikan informasi pribadi hingga data akun dan finansial.
Setelah berhasil mengelabui korban, pelaku kemudian menguras isi rekeningnya dalam waktu kurang dari lima menit.
Baca Juga: Tunjangan PNS Pengawas Ketenagakerjaan Cair, Cek Rekening Sekarang!
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan, pelaku kadang menyamar menjadi pihak resmi jasa keuangan atau e-commerce ketika beraksi.
"Masyarakat jangan menghiraukan pesan yang menyaru sebagai pihak bank, padahal sejatinya komplotan jahat yang ingin menguras rekening," ujarnya dikutip dari Republika.co.id, Senin, 20 Juni 2022.
Baca Juga: Cek Rekening, Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan Sudah Dimulai
Dia menuturkan, masyarakat yang menggunakan dompet dan bank digital harus mengetahui prinsip keamanan digital supaya tidak menjadi korban kejahatan. Jangan sampai ada kasus pengambilalihan rekening melalui phising dan soceng.
"Ketika ragu, pastikan menanyakan langsung kepada pihak bank baik ke kantor cabang, melalui hotline resmi, atau mengirim pesan melalui akun media sosial resmi bank yang sudah centang biru," ucap Aji.
Mengutip dari postingan Instagram Otoritas Jasa Keuangan (OJK) @ojkindonesia, data-data yang diincar oleh pelaku kejahatan soceng biasanya adalah username, password, nomor kartu kredit atau debit, kode PIN ATM, dan kode OTP.
Artikel Terkait
Cek Rekening, BLT PKH Mulai Cair Lagi
Cek Rekening, Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan Sudah Dimulai
Pekerja Silahkan Cek Rekening, BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Tahap I Sudah Cair
Tunjangan PNS Pengawas Ketenagakerjaan Cair, Cek Rekening Sekarang!
Bansos PKL Rp1,2 Juta Cair Lagi, Jangan Lupa Cek Rekening!