Inflasi Inggris menembus level 10,1% pada bulan Juli 2022. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 1982 atau dalam 40 tahun terakhir.
Kenaikan inflasi bulan lalu turut menjadikan Inggris sebagai negara dengan ekonomi besar pertama yang mengalami kenaikan inflasi sebanyak dua digit.
Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, inflasi Inggris diperkirakan naik 9,8% dari 9,4% pada Juni lalu.
Berdasarkan data yang dirilis kantor statistik nasional setempat atau Office for National Statistics (ONS), Kamis (18/8/2022) penyebab tingginya tingkat inflasi bulan lalu yakni, lonjakan harga pangan sebesar 12,7% sejak Juli 2021 lalu.
ONS menjelaskan, kesebelas kelompok makanan dan minuman non-alkohol berkontribusi terhadap kenaikan tingkat inflasi tahunan. Pada tahun ini harga naik secara keseluruhan naik, meski sempat turun setahun yang lalu.
Sejumlah bahan pangan yang berkontribusi besar terhadap kenaikan inflasi di Inggris antara lain, roti, sereal, susu, keju dan telur. Adapun kenaikan harga paling mencolok terlihat pada keju cheddar dan yoghurt.
Baca Juga: Pengendalian Inflasi, Pemerintah harus Menurunkan Harga Sampai ke Ambang Batas Wajar
Harga listrik juga mengalami kenaikan sebesar 54% dan harga gas naik sebesar 95,7% dalam 12 bulan terakhir hingga Juli 2022 karena biaya grosir yang meroket. Kenaikan harga juga diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.
Sementara itu, nilai inflasi inti yang tidak termasuk energi, makanan, alkohol dan tembakau pada bulan Juli 2022 naik menjadi 6,2% setelah pada bulan Juni mencapai 5,8%.
Pada data yang dirilis ONS menunjukkan bahwa pendapatan pekerja yang disesuaikan dengan indeks harga konsumen turun sebesar 4,1% dalam tiga bulan terakhir hingga Juni. Angka itu merupakan penurunan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2001.
Baca Juga: Menko Airlangga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Masih Di Atas Inflasi
Lonjakan inflasi hingga dua digit ini memicu bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan lebih agresif lagi. BoE juga memproyeksikan bahwa Inggris akan memasuki resesi terpanjang sejak krisis keuangan global, pada kuartal keempat di tahun ini.
Artikel Terkait
Sidang Tahunan MPR 2022, Jokowi: Inflasi RI 4,9 Persen, Jauh di Bawah Negara Maju
Airlangga Tegaskan Inflasi Masih Terkendali Karena Shock Absorber
Jokowi Perintahkan Pejabat Daerah Cek Inflasi: Kerja Detail, Keadaan Tidak Normal