HARIANHALUAN.COM - Belanda memutuskan untuk melanjutkan pembatasan kegiatan terhadap warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama Liburan natal dan tahun baru (Nataru). Tidak hanya itu, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, memutuskan untuk menutup seluruh sekolah dasar.
Mark Rutte mengatakan keputusan tersebut diambil dengan alasan penyebaran cepat terhadap varian Omicron yang menginfeksi sekitar 1 persen. Selain itu juga, dia khawatir Omicron dapat menyerang anak-anak.
“Penyebaran cepat varian Omicron dari virus corona, yang merupakan sekitar 1% dari infeksi baru di negara itu adalah alasan untuk khawatir dan berhati-hati," kata Rutte seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Rabu (15/12/2021).
“Sekolah dasar akan ditutup seminggu lebih awal untuk mencoba mencegah anak-anak menginfeksi anggota keluarga yang lebih tua selama Natal karena rumah sakit berjuang dengan gelombang pasien COVID-19,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Inggris, Hugo de Jonge mengatakan bahwa suntikan vaksin booster untk meningkatkan kekebalan terhadap varian Omicron akan diberikan kepada seluruh orang dewasa sebelum akhir Januari.
Pembatasan lain yang berlaku sejak 28 November, termasuk penutupan restoran, bar, toko non-esensial, dan tempat umum lainnya mulai pukul 17.00 hingga 05.00 pagi. Selain itu, juga meliputi pembatasan semua penonton dari acara olahraga, dan para karyawan akan bekerja dari rumah diperpanjang sampai 14 Januari.
Infeksi di negara berpenduduk 17,5 juta itu telah turun dari level tertinggi setelah diberlakukannya pembatasan secara ketat. Akan tetapi tetap relatif tinggi sekitar 100.000 penduduk tercatat terinfeksi Covid-19.
Sedangkan, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit juga masih berada di antara level tertinggi tahun ini. Bahkan, seluruh rumah sakit telah diperintahkan untuk menunda semua operasi non-darurat selama berminggu-minggu untuk mengosongkan tempat tidur di unit perawatan intensif.
Karena infeksi tetap tertinggi di antara anak-anak, para ahli telah menyarankan pemerintah untuk menutup sekolah seminggu sebelumnya. Belanda telah mendaftarkan hampir 2,9 juta infeksi virus corona, dengan lebih dari 20 ribu kasus kematian. (*)