Geger! Ilmuwan Temukan Varian Baru Corona Deltacron, Kombinasi Delta dan Omicron

- Senin, 10 Januari 2022 | 16:15 WIB
414 orang Indonesia positif omicron, sebagian besar trtular dari Turki dan Arab Saudi (Alexandra_Koch)
414 orang Indonesia positif omicron, sebagian besar trtular dari Turki dan Arab Saudi (Alexandra_Koch)

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Profesor ilmu biologi di Cyprus University sekaligus Kepala Bioteknologi dan Virologi Molekuler, Leonidas Kostrikis, akhirnya angkat bicara soal klaimnya menemukan varian baru virus corona Deltacron, merupakan gabungan karakteristik antara corona varian Delta dan Omicron.

Sebelumnya dikabarkan, Ilmuwan lain menduga varian Deltacron di Siprus adalah hasil dari kontaminasi yang terjadi di laboratorium. Namun Kostrikis langsung membantahnya.

Baca Juga: Terinfeksi Omicron? Berikut Rekomendasi Makanan untuk Dikonsumsi

Dalam sebuah pernyataan ia berkata, kasus-kasus yang diidentifikasi memperlihatkan terjadinya tekanan evolusioner pada varian asli untuk menghasilkan mutasi, bukan hasil dari peristiwa kombinasi tunggal.

Kasus infeksi Deltracron ini, kata Kostrikis, lebih tinggi terjadi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dibandingkan mereka yang dirawat mandiri di rumah. Dengan begitu, hipotesis soal terjadinya kontaminasi di lab jelas keliru.

Baca Juga: Peringatan IDI: Jangan Remehkan Varian Omicron Meski Gejala Ringan

Lebih lanjut dia bilang, sampel dari varian ini sekarang sedang dalam proses pengurutan lebih lanjut di lebih dari satu negara, dan setidaknya hasil pengurutan yang dilakukan di Israel menunjukkan karakteristik genetik dari Deltacron.

Sebagaimana diketahui, gen virus akan menentukan bentuk protein dalam melakukan sejumlah tugas spesifik. Omicron dan Delta, masing-masing punya mutasi pada protein lonjakan yang memengaruhi kemampuan mereka untuk masuk sel manusia dan akibatnya Omicron lebih menular ketimbang corona varian lain.

“Pembentukan kombinasi virus bisa semakin meningkat ketika ada banyak varian patogen yang beredar. Meski kombinasi ulang Delta dan Omicron tidak terlalu mengejutkan, temuan Cyprus ini lebih mirip ‘jejak teknis’ yang muncul dari pengurutan genom virus tersebut,” kata Prof Nick Loman, profesor genom micro di Birmingham University yang mempelajari virus corona dikutip dari Kumparan.com, Senin (10/1/2022).

Menteri Kesehatan Siprus, Michael Hadjpantela, mengatakan varian baru ini belum masuk dalam kategori varian yang harus diwaspadai. (*)

Editor: Milna Miana

Sumber: Kumparan.com

Tags

Terkini

X