Para aktivis anti-rasisme menyambut baik keputusan itu, tetapi menyeru lebih banyak tindakan dari keluarga Kerajaan Belanda.
“Dia mengatakan masa lalu tidak boleh dilihat dari perspektif dan nilai-nilai masa kini,” kata Mitchell Esajas, salah satu pendiri The Black Archives di Amsterdam.
“Saya pikir itu adalah kekeliruan karena, juga dalam konteks sejarah, perbudakan dapat dilihat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan sebuah sistem kekerasan,” imbuhnya.
Tahun lalu, Walikota Amsterdam Femke Halsema meminta maaf atas keterlibatan para mantan gubernur pendahulunya dalam perdagangan budak.
Belanda sebagaimana diketahui sejarahnya sebagai negara adidaya kolonial abad ke-17, di mana pedagang-pedagang Belanda menghasilkan banyak uang dari perbudakan. (*)
Artikel Terkait
Jelang Italia vs Swiss: Misi Rossocrociati untuk Kalahkan Azzurri
Italia vs Swiss: Jorginho Gagal Bawa Azzurri Raih 3 Poin
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa Pekan Ini: Swiss Jamu Bulgaria
Kalahkan Bulgaria, Swiss Lolos ke Piala Dunia 2022
Swiss dan Segala Aturan Unik yang Berlaku: Lelaki Tidak Boleh Buang Air Saat Malam
Punya Utang Rp1,2 Triliun, Pangeran Arab Dikejar-kejar Bank Swiss
Swiss Larang Warganya Pakai Aplikasi Whatsapp Hingga Telegram