JENEWA, HARIANHALUAN.COM - Lonjakan infeksi Covid-19 yang disebabkan varian Omicron membuat negara-negara kaya menggenjot perekrutan perawat dari negara-negara miskin.
Aksi tersebut membuat kondisi negara-negara miskin semakin terpuruk karena personel tenaga kesehatan berkurang sebagaimana dilansir dari Reuters melalui, Kompas (24/1/2022).
Baca Juga: Mana yang Ampuh Tangkal Omicron, Masker N95 Vs KN95 dan KF94?
Dewan Perawat Internasional mengatakan, negara-negara kaya tengah kekurangan tenaga kesehatan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron yang sangat menular.
CEO Dewan Perawat Internasional Howard Catton menuturkan, para perawat di negara-negara kaya berhadapan dengan kelelahan dan juga infeksi sehingga membuat jumlah mereka yang bekerja menjadi berkurang.
Baca Juga: Gawat! WHO Sebut Omicron Bukan Covid-19 Terakhir, Masih Ada Varian Baru
Untuk menutup kekurangan tenaga kesehatan, negara-negara Barat meresponsnya dengan mempekerjakan personel militer, sukarelawan, dan bahkan pensiunan.
Namun, beberapa negara juga meningkatkan rekrutmen tenaga kesehatan dari negara miskin. Hal ini menurut Catton, semakin memperburuk kesenjangan fasilitas kesehatan internasional.
"Kami benar-benar melihat peningkatan rekrutmen internasional ke tempat-tempat seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Amerika Serikat (AS)," kata Catton dalam wawancara dengan Reuters.
Artikel Terkait
Indonesia Tempati Posisi Teratas Kasus Omicron Terbanyak di Asia Tenggara
RI Catatkan 2 Kasus Meninggal Akibat Omicron
Kasus Omicron Makin Tinggi, Pekerja Diminta Patuhi Imbauan WFH
Gawat! WHO Sebut Omicron Bukan Covid-19 Terakhir, Masih Ada Varian Baru
Mana yang Ampuh Tangkal Omicron, Masker N95 Vs KN95 dan KF94?