HARIANHALUAN.COM - Amerika Serikat (AS) merasa cemas jika China yang menjadi sekutu Rusia memberikan dukungan finansial hingga bantuan Militer penuh kepada Vladimir Putin.
Pasalnya, ditengah sanksi yang diberikan oleh negara barat dan sekutunya akibat agresi militer Rusia di Ukraina bakal tidak berdampak jika Beijing mendukung upaya invasi Rusia.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan Presiden China, Xi Jinping pada Jumat 18 Maret 2022 melalui panggilan video.
Baca Juga: 4 Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas Sejak Invasi, Ukraina Incar Jenderal dan Pilot!
Menurut Gedung Putih bahwa Beijing akan 'membayar lunas' jika menyelamatkan Rusia dari sanksi barat yang intens yang ditujukan untuk menghukum invasi Moskow ke Ukraina.
Ada perbedaan geopolitik antara China dan AS, disaat Joe Biden kampanye tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Rusia.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dilansir dari The Guardian mengatakan panggilan video antara Biden dan Xi, pada pukul 1 siang GMT pada Jumat, datang setelah Rusia dituduh oleh Inggris, AS, Prancis, Albania, Irlandia, dan Norwegia melakukan kejahatan perang, dan Paris mengklaim Vladimir Putin hanya berpura-pura tertarik untuk merundingkan perdamaian.
Artikel Terkait
Apresiasi Nuskan Syarif Pencipta Lagu Bareh Solok, Festival Bareh Solok Sukses Digelar
Masjid Tablighiyah Garegeh Bukittinggi Diresmikan oleh 3 Tokoh Nasional
Pasar Rakyat Kota Pariaman Masuk 6 Besar Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tahun 2021
Ramai Kisruh Minyak Goreng, Berikut Profil Mendag Muhammad Lutfi Ternyata Berdarah Minang
PLN Dukung Program Konversi 1.000 Unit Motor BBM ke Motor Listrik
Bank Nagari dan PWI Sumbar Gelar Lomba Karya Jurnalistik