HARIAN HALUAN - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu akan menyambut kedatangan para miliarder Rusia yang negaranya terkena sejumlah sanksi bisnis dan ekonomi.
Seperti yang diketahui sebelumnya, negara-negara Barat berikan sanksi kepada Rusia akibat invansi yang dilakukan ke Ukriana. Akibatnya, para pejabat dan miliarder Rusia pun terkena imbasnya.
Cavusoglu menuturkan, sambutan terhadap para miliarder Rusia itu merupakan langkah yang sah selama kapal pesiar tetap berada di luar perairan teritorial negara-negara pemberi sanksi.
Baca Juga: Usai Dianggap Gagal Duduki Kyiv, Kepala Intelijen Pertahanan Tuding Rusia Ingin Pecah Belah Ukraina
"Kami menerapkan sanksi yang disetujui PBB, jadi jika ada warga Rusia yang ingin mengunjungi Turki, tentu saja mereka dapat mengunjungi Turki. Sekarang orang Rusia datang mengunjungi Turki, itu tidak masalah,” kata Mevlut Cavusoglu di Doha, Qatar seperi dilansir di CNBC.
Lebih lanju,t Cavusoglu menjelaskan penyambutan ini bisa saja diperluas ke urusan bisnis dan investasi selama itu legal dan tak bertentangan dengan Hukum Internasional.
"Jadi jika maksud Anda oligarki ini dapat melakukan bisnis apa pun di Turki, maka tentu saja jika itu legal dan tidak bertentangan dengan hukum internasional, saya akan mempertimbangkannya. Tetapi jika bisnisnya bertentangan dengan hukum internasional maka itu cerita lain " ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Tidak Punya Kapasitas Mendamaikan Rusia dan Blok Barat
Terkait konflik Rusia-Ukraina, Turki mengecam keras tindakan yang tidak beralasan dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Kendati demikian, negara itu juga menentang sanksi berat yang dijatuhkan NATO.
Artikel Terkait
Serang Ukraina, Ini Kesalahan Besar Rusia Kata NATO
Pertempuran Donbas! Ukraina Klaim Puluhan Ribu Tentara Rusia Tewas, Kremlin Sebut Hanya 1.300 Orang
Spotify Tangguhkan Layanan Streaming Mereka di Rusia
Dubes Rusia untuk RI, Lyudmila Vorobyeva: Warga Indonesia Dukung Operasi Militer Khusus Rusia
Sebut Putin Pembunuh, Ribuan Warga Rusia Lakukan Unjuk Rasa Menentang Invansi Rusia-Ukraina
Dianggap Sebagai Penjahat Perang, Presiden AS Serukan Rakyat Rusia Gulingkan Putin
Rudal Rusia Hancurkan Pusat Penyimpanan Bahan Bakar dan Makanan Ukraina
Presiden Jokowi Disebut Tidak Punya Kapasitas Mendamaikan Rusia dan Blok Barat
Usai Dianggap Gagal Duduki Kyiv, Kepala Intelijen Pertahanan Tuding Rusia Ingin Pecah Belah Ukraina