HARIANHALUAN.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan negaranya berencana untuk mengembangkan sarana serangan yang lebih kuat. Hal itu dikatakan Kim beberapa hari setelah peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) pertama sejak 2017.
Peluncuran Hwasong-17 adalah peluncuran senjata paling serius Korea Utara sejak uji coba ICBM yang dikembangkan sebelumnya pada November 2017. Uji coba nuklir terakhirnya, yang keenam secara keseluruhan, adalah pada September 2017.
Pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi pada Senin (28/3/2022) menunjukkan Korea Utara mungkin melakukan peluncuran tambahan atau bahkan menguji perangkat nuklir segera setelah mendorong untuk memodernisasi persenjataannya.
Baca Juga: Sebagian Besar Warga Amerika Takut Jadi Target Nuklir Putin
Pada Kamis lalu, negara itu melakukan uji coba senjata putaran ke-12 tahun ini, meluncurkan Hwasong-17 jarak jauh yang baru dikembangkan, yang menurut para analis berpotensi dapat mengirimkan hulu ledak nuklir di mana saja di Amerika Serikat.
Kim menyatakan tekad untuk membangun kemampuan serangan negara itu untuk mengatasi ancaman apa pun.
“Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis,” katanya dikutip dari Aljazeera pada Senin 28 Maret 2022.
Baca Juga: Mengupas Kekuatan Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia dan Spesifikasinya
Kim mengatakan Korea Utara akan mengembangkan sarana serangan yang lebih kuat dan ia mengharapkan negaranya lebih giat menyempurnakan pencegahan perang nuklir.