HARIANHALUAN.COM - Pemerintah Ukraina menyebutkan bahwa pasukan Rusia membombardir daerah sekitar Kyiv dan kota lain hanya beberapa jam setelah berjanji untuk mengurangi serangan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia menekankan dalam percakapan dengan Presiden AS Joe Biden bahwa perang berada pada “titik balik” dan meminta lebih banyak bantuan guna melawan invasi Rusia.
Dia berterima kasih kepada AS atas bantuan tambahan $500 juta yang diumumkan Rabu.
Baca Juga: Pengawas Nuklir PBB Tinjau Pembangkit: Ukraina Punya 15 Reaktor Nuklir
“Jika kita benar-benar berjuang untuk kebebasan dan membela demokrasi bersama, maka kita memiliki hak untuk meminta bantuan di titik balik yang sulit ini. Tank, pesawat, sistem artileri,"
"Kebebasan harus dipersenjatai tidak lebih buruk dari tirani, ”kata Zelenskyy dilansir dari AP News pada Kamis (31/3/2022).
Sementara itu, pembicaraan antara Ukraina dan Rusia akan dilanjutkan Jumat melalui video, menurut kepala delegasi Ukraina, David Arakhamia.
Baca Juga: Wacana 3 Periode, Jokowi: Semua Harus Taat Konstitusi yang Atur Masa Jabatan Presiden
Tapi tampaknya ada sedikit keyakinan bahwa resolusi akan muncul dalam waktu dekat.
Militer Rusia mengingkari janjinya pada hari Selasa untuk mengurangi ketegangan di dekat ibu kota dan kota utara Chernihiv untuk “meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi untuk negosiasi lebih lanjut.”
Pengumuman itu disambut dengan kecurigaan yang mendalam dari Zelenskyy dan Barat.
Baca Juga: FOTO: Militer Rusia Hancurkan Sistem Rudal Anti Pesawat S-300 Ukraina
Penembakan Rusia menghantam rumah, toko, perpustakaan dan situs sipil lainnya di dan sekitar Chernihiv dan di pinggiran Kyiv.
Pasukan Rusia juga meningkatkan serangan mereka di wilayah Donbas di timur dan sekitar kota Izyum, yang terletak di rute utama ke Donbas, setelah memindahkan unit dari daerah lain.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Disebut Tidak Punya Kapasitas Mendamaikan Rusia dan Blok Barat
Gawat, Terjadi 31 Kebakaran Dekat Pembangkit Nuklir Chernobyl Ukraina
Usai Dianggap Gagal Duduki Kyiv, Kepala Intelijen Pertahanan Tuding Rusia Ingin Pecah Belah Ukraina
Ramai Dijatuhi Sanksi, Turki Siap Sambut Kedatangan Miliarder Rusia yang Terkena Imbas Invansi
Belum Mencapai Perdamaian, Negosiasi Rusia-Ukraina Kembali Dilakukan Tatap Muka
Viral! Tentara Ukraina Siksa Tentara Rusia, Ada yang Diduga Hingga Tewas
Sebagian Besar Warga Amerika Takut Jadi Target Nuklir Putin
Setop Siarkan Presiden Ukraina, Rusia Larang Media Tayangkan Wawancara Zelenskyy
Ngeri! Kim Jong Un Perkuat Nuklir Antar Benua, Ini Spesifikasi Rudal Hwasong-17 Korea Utara
7 Negara Uni Eropa Desak Warganya Tidak Bergabung Berperang di Ukraina