HARIANHALUAN.COM - Pembelian sistem rudal FK-3 China oleh Serbia menunjukkan Beograd bergerak lebih dekat ke Beijing daripada Moskow, Rusia.
Secara terus-menerus digambarkan oleh media Barat sebagai sekutu Moskow, Serbia bisa dibilang semakin dekat ke China daripada Rusia.
Pada 10 April, China mengirimkan sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-22 ke militer Serbia. FK-3, versi ekspor dari HQ-22, telah banyak dibandingkan dengan Patriot Amerika dan sistem rudal permukaan-ke-udara S-300 Rusia.
Baca Juga: Putin Meradang!! Rusia Akan Terus Invasi Ukraina Sampai Tujuan Tuntas
Beograd awalnya berencana untuk membeli sistem rudal udara Rusia, tetapi pada 2019, Presiden Aleksandar Vucic mengatakan bahwa, sebagai negara kecil yang dikelilingi oleh NATO, "tidak akan pernah lagi membiarkan tindakan tidak bertanggung jawab seperti pada 1990-an," dilansir dari AsiaTimes pada Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Update Badai Megi Filipina: 17 Ribu Penduduk Tinggalkan Rumah
Memang, selama tahun 1990-an, Serbia sendiri melawan NATO dan sekutunya di wilayah tersebut.
Hngga saat ini, beberapa dekade setelah konflik itu, ruang manuver strategis bangsa Balkan masih sangat terbatas.
Sangat bergantung pada Barat dalam berbagai aspek, dan dengan hubungan ekonomi yang erat dengan Uni Eropa, Beograd tidak dalam posisi untuk terus menyeimbangkan antara Rusia dan Barat.
Artikel Terkait
Makam Pertama Navigator Legendaris Christopher Columbus Ditemukan di Spanyol
Zelensky 'Provokasi': Seluruh Proyek Eropa Adalah Target Rusia, Tidak Hanya Ukraina
Pesawat Y-20 China Mendarat di Beograd Bawa Sistem Rudal Darat HQ-22 untuk Militer Serbia
Joss!! Rusia Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Ukraina yang Dikirim Slovakia
Banjir dan Longsor! Badai Tropis Megi di Filipina 42 Tewas, 13 Ribu Jiwa Mengungsi