HARIANHALUAN.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta penggantinya yakni Presiden Joe Biden untuk mengundurkan diri di tengah penarikan pasukan AS di Afghanistan dan pengambilalihan negara itu oleh Taliban.
"Sudah waktunya Joe Biden mengundurkan diri secara memalukan karena membiarkan apa yang terjadi di Afghanistan," kata Donald Trump dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul Taliban Kuasai Afghanistan, Donald Trump Desak Joe Biden Mengundurkan Diri: Sudah Waktunya
Trump menyebut, hal ini seharusnya tidak menjadi masalah besar. Karena tidak terpilih secara sah. Bahkan, Trump juga mengkritik Biden atas lonjakan kasus Covid-19 di AS, imigrasi, ekonomi, dan kebijakan energi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Minggu kemarin, 15 Agustus 2021, melaporkan Taliban mulai memasuki pinggiran ibu kota Afghanistan, Kabul, dan mengepung kota itu dari semua sisi.
Sebelumnya, Taliban telah merebut semua pusat provinsi utama dan penyeberangan perbatasan di Afghanistan kecuali Kabul, tembakan terdengar pada hari sebelumnya di sekitar istana kepresidenan di ibu kota saat gerilyawan mendekati kota itu.
Dalam sebuah pernyataan, bagaimanapun, Taliban mengatakan tidak bermaksud memasuki Kabul.
"Dengan paksa atau perang, tetapi untuk bernegosiasi dengan pihak lain untuk masuk secara damai," katanya.
Sementara itu Trump mengatakan penarikan pasukan dari Afghanistan akan jauh berbeda dan jauh lebih berhasil jika dia yang menjadi presiden.
"Apa yang telah dilakukan Joe Biden dengan Afghanistan sangat legendaris. Itu akan menjadi salah satu kekalahan terbesar dalam sejarah Amerika!" ujar Donald Trump dalam pernyataan lain.
"Ini akan dihitung sebagai salah satu kekalahan terbesar dalam sejarah AS," sambungnya.
Sebelumnya, pada Sabtu, 14 Agustus 2021, Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan AS, dengan mengatakan kehadiran Amerika di Afghanistan selama 20 tahun terakhir tidak dapat diterima.
"Satu tahun lagi, atau lima tahun lagi, kehadiran militer AS tidak akan membuat perbedaan jika militer Afghanistan tidak dapat atau tidak akan mempertahankan negaranya sendiri. Dan kehadiran Amerika tanpa akhir di tengah konflik sipil negara lain tidak dapat diterima," tutur Joe Biden.
"Ketika saya menjabat, saya mewarisi kesepakatan yang dibuat oleh pendahulu saya - yang mengundang Taliban untuk membahasnya di Camp David pada malam 9/11 tahun 2019 - yang membuat Taliban di posisi terkuat secara militer sejak 2001 dan memberlakukan batas waktu 1 Mei 2021 kepada Pasukan AS," sambungnya.
Sesaat sebelum dia meninggalkan jabatannya, Biden menambahkan, dia juga menarik Pasukan AS menjadi minimal 2.500 orang,