TikTok Batasi Pengguna Berusia di Bawah 18 Tahun Hanya Boleh Mengakses Selama 60 Menit, Kenapa?

- Jumat, 3 Maret 2023 | 07:14 WIB
Ilustrasi Tiktok / Istock
Ilustrasi Tiktok / Istock


HARIANHALUAN.COM - TikTok akan menetapkan batas waktu harian 60 menit untuk semua pengguna yang masih di bawah 18 tahun.Agar memungkinkan orang tua dapat mencegah anak-anak mereka untuk tidak melihat konten yang tidak sesuai usianya.

Pembaruan batas layar tersebut diumumkan pada hari Rabu, 1 Maret 2023 lalu. Aturan ini sebelumnya pernah diberlakukan oleh negara China pada tahun 2021 untuk membatasi jumlah waktu anak di bawah umur bermain game online hanya satu jam sehari.

Dilansir dari Aljazeera, upaya ini dilakukan untuk mengekang kecanduan internet pada remaja. Begitu juga dengan negara Amerika Serikat, banyak keluarga tengah berjuang untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di aplikasi TikTok.

Cormac Keenan, Kepala Keamanan TikTok, mengatakan dalam sebuah unggahan blog pada 1 Maret 2023 bahwa ketika batas 60 menit tercapai, anak-anak dan remaja akan diminta memasukkan kode sandi dan membuat keputusan aktif untuk terus menonton.

Baca Juga: Cari Pengganti Frank Kessie, Barcelona Incar Bintang Fiorentina yang Bersinar di Piala Dunia 2022

Sedangkan untuk pengguna berusia di bawah 13 tahun, orang tua atau wali harus menyetel atau memasukkan kode sandi yang ada untuk memberikan waktu menonton tambahan selama 30 menit setelah batas awal 60 menit tercapai.

TikTok memutuskan batas 60 menit karena telah berkonsultasi dengan penelitian akademik dan pakar dari Digital Wellness Lab di Rumah Sakit Anak Boston.

Dalam konsultasi tersebut dikatakan fitur kontrol orang tua diperlukan pada tahap awal sehingga untuk merancang aturan ini harus dikembangkan dan dirancang dengan berkonsultasi dengan organisasi orang tua.

Baca Juga: Menang 1-0 Di Leg 1 Copa Del Rey, Barcelona Sukses Pecundangi Real Madrid Dalam Duel El Classico!

Sebab, TikTok sudah lama khawatir tentang apa yang diekspos anak muda di media sosial zaman sekarang dan dapat berpotensi bahaya untuk yang menyaksikannya.

Sebuah laporan yang dirilis akhir tahun lalu menunjukkan bahwa algoritme TikTok pernah mempromosikan video tentang menyakiti diri sendiri dan gangguan makan kepada remaja yang rentan.

Baca Juga: RSUP Dr. M. Djamil Padang Bangun Rawat Inap Seluas 1,5 Hektar, Wamenkes Imbau Bangun Sesuai Standar

Algoritme media sosial bekerja dengan mengidentifikasi topik dan konten yang menarik bagi pengguna, yang kemudian dikirim lebih banyak sebagai cara untuk memaksimalkan waktu mereka di situs. ***

Editor: Riezky Maulana

Sumber: aljazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X