HARIANHALUAN.COM - Memasuki Bulan Ramadhan hal yang kerap dilakukan masyarakat Sumbar, salah satunya mensucikan diri dengan mandi yang biasa disebut warga Sumbar dengan nama Balimau.
Balimau kerap dilakukan masyarakat muslim di Sumatera Barat yaitu satu hari sebelum memasuki bulan puasa.
Balimau merupakan Tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.
Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad.
Baca Juga: Bukan Mandi di Sungai, Balimau Paga jadi Tradisi Unik Jelang Ramadhan Masyarakat Pesisir Selatan
Latar belakang dari Balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Secara lahir, menyucikan diri adalah mandi yang bersih. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tidak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain.
Baca Juga: Tradisi Balimau Jelang Ramadhan Digelar Serentak 19 Maret 2023 di Solok Selatan
Saat itu pengganti sabun dibeberapa wilayah di Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan.***
Artikel Terkait
Aktifitas Balimau di Padang Dibubarkan Polisi
Gara-gara Ritual 'Balimau', Lebih 1.000 Orang Kena Corona
Wabup Yulian Efi Tinjau Kesiapan Jelang Iven Sarantau Sasurambi Balimau
Tradisi Balimau Jelang Ramadhan Digelar Serentak 19 Maret 2023 di Solok SelatanĀ
Bukan Mandi di Sungai, Balimau Paga jadi Tradisi Unik Jelang Ramadhan Masyarakat Pesisir Selatan