HARIANHALUAN.COM - Pulang basamo saat bulan ramadhan merupakan budaya parantau minang, untuk melepas rindu kepada keluarga dikampung halaman.
Bulan Ramadhan disambut semua umat muslim di seluruh dunia dan telah memulai ibadah puasa untuk satu bulan kedepan, termasuk di Indonesia, masyarakat suku Minangkabau yang 100% muslim menyambut puasa dengan riang gembira.
Masyarakat Minangkabau terkenal dengan budaya merantau, yaitu keluar dari kampung ketika telah lewat masa remaja dan beranjak dewasa untuk mengadu nasib di tempat orang lain. Baik guna menuntut ilmu, membangun bisnis, hingga mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Saat Ramadhan tiba, para perantau biasanya bersuka ria ketika mendekati lebaran tiba, biasanya mereka akan berkumpul sesama perantau dan melangsungkan yang namanya budaya pulang basamo.
Kegiatan ini merupakan budaya para perantau untuk pulang kampung secara bersama-sama dan biasanya ada saat hari libur besar seperti Hari Raya Idul Fitri. Basamo sendiri merupakan bahasa asli dari Minangkabau yang artinya bersama.
Baca Juga: Lupa Mandi Wajib Tidak Membatalkan Puasa, Begini Penjelasan Ulama
Pulang Basamo dari Rantau ke Nagari Asal
Di perantauan, masyarakat Minang biasanya saling menjalin hubungan silaturahim dengan mereka yang satu daerah asal. Pulang basamo biasanya dilakukan bersama-sama dengan perantau yang sama asal daerahnya. Misal pulang basamo masyarakat Sulit Air, Nagari Salo, Pariaman, dan lainnya.
Pulang basamo rata-rata digelar satu minggu sebelum lebaran. Caranya bermacam ragam, ada yang pulang bersama-sama dengan mobil pribadi, ada yang menyewa bus, biasanya ada juga organisasi kekerabatan yang menyediakan angkutan gratis untuk digunakan para perantau pulang ke kampung halaman.
Ketika tanggal untuk pulang kampung bersama-sama telah ditetapkan, para perantau akan berkumpul di satu titik yang telah ditentukan, dan kemudian berangkat menuju nagari masing-masing di Sumatera Barat.
Perjalan ini pastinya seru ya, karena biasanya peserta sudah saling kenal mengenal, sehingga kepenatan di jalan bisa dikurangi dengan bercanda, ngobrol sesama teman seperjalanan. Selain perjalanan yang seru dan obrolan tentang kampung halaman, masa kecil yang penuh kenangan, tentu bayang-bayang kampung halaman sudah dipelupuk mata. Tak sabar bertemu orang tua dan keluarga besar di sana.***
Artikel Terkait
Viral! Unggah Meme Puan Bertubuh Tikus, Itu Adalah Bentuk Kemarahan BEM UI
Kapolsek Kulonprogo Sebut Polemik Penutupan Patung Bunda Maria sebab Anggota Salah Laporan
Jadwal Imsakiyah Ramadan untuk Bukittinggi, Padang Panjang dan Payakumbuh 24 Maret 2023
Air Kelapa Muda di Lubuk Basung Agam Diserbu Pembeli Menjelang Waktu Bebuka Puasa
Jadwal Imsakiyah, Berbuka Puasa Lengkap Niat dan Doa, Hingga Waktu Sholat Khusus Kota Padang Jumat 24 Maret
Lupa Mandi Wajib Tidak Membatalkan Puasa, Begini Penjelasan Ulama