Ternyata Ini Alasan Kenapa SpongeBob SquarePants Selalu Gagal Ujian Mengemudi

HARIANHALUAN.COM – SpongeBob SquarePants adalah salah satu seri paling terkenal dan paling laris yang dimiliki oleh Nickelodeon dan masih tayang sampai saat ini.

Secara keseluruhan, sudah 13 musim yang telah dijalani oleh SpongeBob, belum lagi ditambah serial spin-off seperti Kamp Koral: SpongeBob’s Under Years dan The Patrick Star Show.

Salah satu momen yang paling disorot dalam serial ini adalah ketika SpongeBob selalu gagal di ujian mengemudi kapal oleh instrukturnya yaitu Mrs. Puff.

Baca Juga: Shin Tae-Yong Akui Gelisah Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia Terancam Batal

Biasanya, kesialan pun seringkali menimpa Mrs.Puff seperti ditangkap oleh polisi hingga masuk rumah sakit.

Semua itu terjadi karena SpongeBob yang terus-menerus melakukan kesalahan hingga Mrs.Puff menyebut bahwa SpongeBob sulit untuk diajari.

Ada hal mengejutkan mengenai penyebab SpongeBob selalu gagal pada ujian mengemudi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 128 Teks Laporan Hasil Observasi Hutan Bakau dan Museum

Dikutip Harianhaluan.com dari situs TBI Vision, Stephen Hillenburg selaku kreator serial SpongeBob SquarePants menyatakan bahwa penambahan sekolah mengemudi adalah cara supaya serial tersebut bisa disetujui oleh Nickelodeon.

Ketika ia sudah mengajukan episode perdana, pihak Nickelodeon tidak langsung menerima serial tersebut begitu saja dan meminta pengubahan.

Pengubahan tersebut adalah membuat SpongeBob menjadi seorang anak yang pergi ke sekolah.

Ketika membuat sebuah tayangan baru, mereka masih belum yakin bagaimana membuat tayangan tersebut bisa sukses.

Baca Juga: Butuh Motivasi? Simak 5 Drama Korea Penuh Inspirasi, Nomor 3 Seputar Kegigihan Jadi Reporter

‘Nickelodeon sudah memutuskan bahwa mereka tidak ingin lagi serial bertema hewan dan menginginkan serial bertema anak seperti Hey Arnold! Mereka pun ingin membuat serial ‘Arnold di bawah laut’ dan membuat SpongeBob menjadi anak-anak. Aku bilang tidak, serialnya tidak seperti itu’ kata Hillenburg.