HARIANHALUAN.COM - Imun yang kuat, diperlukan untuk mencegah manusia dari berbagai penyakit. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini, penting untuk menjaga stabilitas imun tubuh yang kuat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga stabilitas imun yang baik yaitu, dengan berolahraga secara teratur.
Namun, olahraga yang dilakukan tidak boleh sembarangan. Perlu ada prosedur dan cara berolahraga yang baik, agar dapat memetik manfaat secara optimal dari olahraga. Jangan sampai manfaat olahraga untuk mencegah Covid-19, justru berbalik memberi dampak yang buruk bagi tubuh.
Dilansir melalui berbagai sumber, berikut beberapa prosedur olahraga yang dapat memberi manfaat untuk mencegah Covid-19.
Tidak Dilakukan dengan Berlebihan
Semua olahraga memiliki dampak positif terhadap tubuh, jika dilakukan sesuai dengan porsinya. Anda harus memilih olahraga yang tidak menimbulkan dampak dehidrasi berat, lapar, dan rasa sakit.
“Jangan berpikir olahraga itu harus keras, harus berat. Ini yang salah, malah bisa terserang sejumlah penyakit,” jelas dr. Michael Triangto, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dikutip melalui Kompas.com.
Alih-alih meningkatkan imun tubuh, olahraga terlalu keras justru dapat menyebabkan kelelahan yang dapat memicu imunitas turun.
Orahraga yang dilakukan dengan prosedur yang tidak tepat, justru dapat memicu merusak organ tubuh. Salah satunya adalah serangan jantung. Jika seseorang sering melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit, maka berpotensi lebih rentan mengalami gangguan jantung.
Bagi Pengidap Kondisi Kesehatan Tertentu, Wajib Berkonsultasi dengan Dokter
Dilansir melalui hellosehat.com, berkonsultasi dengan dokter sebelum berolahraga, bermanfaat untuk mengurangi risiko dari olahraga. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter sebelum berolahraga, dapat memaksimalkan manfaat yang diberikan dari olahraga.
Berikut beberapa kondisi yang patut dipertimbangkan, sebelum memutuskan berolahraga.
- Pengidap stenosis aorta, gagal jantung simptomatik, aneurisma, dan dispnea tidak diperbolehkan berolahraga sama sekali. Sebab, dapat meningkatkan risiko cedera fatal dan kematian.
- Lanjut usia, pasien kanker dalam masa pengobatan, dan pengidap penyakit kronis tertentu masih diperbolehkan berolahraga. Dengan catatan tetap dalam pengawasan dokter, tenaga medis, atau personal trainer. Agar tidak menyebabkan penyakit kronis yang dideritanya semakin parah.
Ada baiknya selalu berkonsultasi dengan Dokter, terkait apa saja olahraga yang sebaiknya dilakukan. Dokter dapat merekomendasikan jenis olahraga yang dapat Anda lakukan, menyesuaikan dengan kondisi tubuh yang sedang Anda rasakan.
Pasien covid-19 Tidak Boleh Berolahraga Berat
Dikutip melalui harianhaluan.com, pakar kesehatan sekaligus Dokter relawan Covid-19, Muhamad Fajri Adda'i mengatakan bahwa, beberapa panduan dan pedoman medis menyatakan pasien Covid-19 tidak boleh langsung melakukan berolahraga berat.
Artikel Terkait
Tingkatkan Imun Tubuh dengan 5 Gerakan Olahraga Ringan
Tips Mencuci Pakaian Olahraga dengan Benar
Tips Olahraga Aman dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19