JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Penyakit kolesterol tinggi disebabkan karena sejumlah faktor, yakni pola makan, tingkat aktivitas, dan obat-obatan. Namun yang lebih memprihatinkan di antaranya adalah dipengaruhi oleh faktor genetika atau keturunan atau biasa dikenal dama istilah medis ialah Familial Hiperkolesterolemia (FH).
FH secara khusus mengacu pada peningkatan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang berlebihan karena mutasi genetik. Orang yang memiliki keturunan kolesterol tinggi atau FH lebih rentan terkena serangan awal penyakit arteri koroner (CAD), meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: 4 Jenis Olahraga untuk Turunkan Kadar Kolesterol
Seperti dilansir dari Very Well Health melalui Okezone.com, Minggu (14/11/2021), sekitar 10 hingga 20 persen dari mereka yang memiliki kondisi tersebut mengetahui bahwa mereka memilikinya. Sebagai gangguan autosomal dominan, orang tua dengan FH memiliki peluang 50 persen untuk menularkannya kepada anak-anak mereka.
Tanda dan Gejala
Jadi bagaimana Anda bisa tahu jika Anda memiliki kolesterol tinggi yang disebabkan oleh faktor genetik atau FH? Sayangnya, masalah besar tersebut tidak dapat dibuktikan dengan gejala kasat mata tanpa melakukan pengujian lebih lanjut oleh dokter.
Baca Juga: Awas, Makan Udang Berlebihan Bisa Bikin Kolesterol hingga Asam Urat
Pasalnya, kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala, yang merupakan alasan utama mengapa sering tidak terdeteksi. Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan pembatasan atau penyumbatan arteri koroner dan arteri lain di tubuh.
Penyebab dan Faktor Resiko