Bukan tidak mungkin noda-noda yang menempel di piring atau alat dapur lain semakin menempel dan sulit dibersihkan. Dapurpun akan terlihat penuh dan kotor saat kamu menunda waktu cuci piring.
2. Menggunakan spons kotor
Meski tampilannya masih bersih dan bentuknya belum kempes, bukan berarti spons cuci piring masih aman dipakai. Faktanya, spons sudah kotor jauh sebelum spons memiliki bau tak sedap dan berubah warnanya.
Usahakan mengganti spons cuci piring seminggu sekali. Selain menjaga kebersihan, cara ini juga bisa mencegah penyebaran bakteri yang lebih buruk lagi.
3. Mencuci piring dengan tangan telanjang
Banyak orang Indonesia terbiasa cuci piring dengan tangan telanjang. Padahal praktik yang disarankan adalah memakai sarung tangan khusus untuk cuci piring.
Hal ini bisa mencegah tangan kering, kotor, atau kulit mengelupas. Tak hanya itu, sarung tangan bisa melindungi kulit tangan dari panasnya air yang diperlukan saat kamu ingin membersihkan piring dengan lebih efektif.
4. Tidak merendam cucian piring
Menumpuk cucian piring memang tidak baik, namun mencucinya langsung juga tidak disarankan. Lebih baik kamu merendam sebentar cucian piring dengan campuran air hangat dan sabun. Tujuannya agar noda-noda yang membandel akan lebih mudah dibersihkan nantinya.
Proses merendam cucian ini juga berlaku untuk wajan atau panci yang besar. Jika benar-benar kotor, kamu bisa merendamnya semalaman sebelum dicuci.