HARIANHALUAN.COM - Ada banyak orang yang masih skeptis terhadap teknologi AI atau Artificial Intelligence. Meski demikian, penggunaan teknologi blockchain pada aplikasi berbasis AI mampu meningkatkan kepercayaan pengguna dengan cara memberikan transparansi dan distribusi data yang terdesentralisasi.
Komponen utama teknologi AI (kecerdasan buatan) adalah data, model, dan analitik. Ketiga komponen tersebut ada di dalam teknologi blockchain. Sehingga, penggunaan teknologi blockchain berkaitan erat dengan teknologi AI.
Penggunaan teknologi blockchain dan AI ini sedang jadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Bahkan, sudah banyak perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang mulai mengadopsi dua teknologi ini.
AI menawarkan otomatisasi yang efektif dan efisien. Sementara blockchain diibaratkan sebagai buku kas digital yang bisa mempermudah proses transaksi.
Baca Juga: Mengenal Istilah Digitisasi, Digitalisasi, dan Otomatisasi di Era Industri 4.0
Permasalahan Umum AI
1. Keterbukaan
Aplikasi berbasis AI diciptakan agar adaptif dan reaktif. Sehingga, siapa pun dapat memanfaatkannya dengan baik atau malah menggunakannya untuk tujuan jahat. Oleh karena itu, banyak orang yang ragu dengan produk berbasis AI.
2. Transparansi
Diketahui bahwa AI tidak transparan. Sehingga, pengembang AI perlu mengklarifikasi sejauh mana data pribadi pengguna digunakan.
Selain itu, pengembang AI juga perlu memastikan manfaat dan risiko penggunaan aplikasi berbasis AI untuk meningkatkan kepercayaan pengguna.
3. Privasi
AI telah membuat pengumpulan dan analisis data menjadi lebih mudah. Namun, pengumpulan data dalam jumlah besar oleh perusahaan di seluruh dunia dapat membahayakan privasi pengguna.
Cara Teknologi Blockchain Tingkatkan Kepercayaan Manusia Pada AI
Artikel Terkait
Mengenal Istilah Digitisasi, Digitalisasi, dan Otomatisasi di Era Industri 4.0