HARIANHALUAN.COM - Dalam ajaran Islam setiap muslimin berharap masuk surga kelak di hari akhir.
Baca Juga: Usai Menyeberang Shiratal Mustaqim Muslimin Akan Berada di Qantharah, Ini Penjelasannya
Namun, sebelum menuju surga harus melewati jembatan Shiratal Mustaqim. Bagi kaum yang selamat menyeberangi shiratal mustaqim maka sebelum masuk surga bakal berada di qantharah.
Baca Juga: 40 Ribu Orang Mongol Masuk Islam Ketika Seekor Anjing Marah Karena Penguasa Hina Nabi Muhammad
Syaikh Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata,
والقنطرة في الأصل: هي المكان الذي يكون بين حاجزين أو بين بحرين كساحل بين البحرين ونحو ذلك. وقد تكون القنطرة أيضا جسمها واسعا يتسع لهم، فهذا الجسر أو هذه القنطرة التي هي معبر لهم واسعة تتسع لهم، فيقفون ويُحَاسَبون،
“Qantharah makna asalnya adalah sebuah tempat antara dua barikade pembatas atau antara dua lautan seperti tepian pantai antara dua laut. Bisa juga maksudnya bentuknya luas dan leluasa bagi mereka atau makna sejenisnya. Maka jembatan atau qantharah ini yaitu tempat menyeberang yang luas bagi mereka. Maka mereka (yang akan masuk surga) berhenti dan dihisab.”[3]
Baca Juga: Akibat Bantai Puluhan Ribu Orang dan Rusak Masjid Al-Aqsa, Nebukadnezar Bertingkah Seperti Sapi
Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,
واختلف في القنطرة المذكورة فقيل هي من تتمة الصراط وهي طرفه الذي يلي الجنة وقيل إنهما صراطان وبهذا الثاني جزم القرطبي
“Diperselisihkan mengenai Qantharah tersebut, ada yang berpendapat ia adalah (penyempurna) kelanjutan dari shirath yaitu ujungnya sebelum surga dan ada yang berpendapat bahwa ada dua jembatan (jembatan shirath dan jembatan qantharah) pendapat kedua ini yang ditegaskan oleh Al-Qurthubi.”[4]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
واختلف العلماء في هذه القنطرة؛ هل هي طرف الجسر الذي على متن جهنم أو هي جسر مستقل؟! والصواب في هذا أ نقول : الله أعلم، وليس يعنينا شأنها، لكن الذي يعنينا أن الناس يوقفون عليها
“Ulama berselisih mengenai Qantharah, apakah ia merupakan ujung dari jembatan (shirath) yang berada di atas punggung Jahannam atau jembatan yang berdiri sendiri. Yang benar mengenai hal ini, kita katakan: “Allahu a’lam, Allah lebih mengetahui, tidak pasti perkaranya akan tetapi yang pasti manusia akan berhenti di sana.”[5]
Artikel Terkait
Ustadz Hanan Attaki Bagikan Cara Mudah dan Murah Bangun Rumah di Surga
Alhamdulillah, Perkembangan Dakwah Muslim di Belanda Kian Pesat
Berdaya Saing Global, Industri Fashion Muslim Indonesia Menggeliat
Gunung Menurut Islam dan Kajian Ahli Geologi
Intip Ribuan Mata Uang Islam dari Dinasti Umayyah Sampai Ottoman
Manfaat Wudhu Sebelum Tidur Bagi Muslimin
40 Ribu Orang Mongol Masuk Islam Ketika Seekor Anjing Marah Karena Penguasa Hina Nabi Muhammad
Begini Hukuman dalam Islam Jika Menghina Nabi Muhammad
Usai Menyeberang Shiratal Mustaqim Muslimin Akan Berada di Qantharah, Ini Penjelasannya