JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Covid-19 seringkali hanya dianggap sebagai penyakit pernapasan. Padahal, virus ini bisa menyebar ke berbagai organ, termasuk otak.
Selain menyebabkan gejala fisik yang jelas, virus juga dapat memicu gejala neurologis — dan inilah yang cenderung bertahan lebih lama.
Sehingga banyak petugas medis terkejut ketika orang mulai mengeluh sakit kepala, delirium, kabut otak, dan kehilangan penciuman atau rasa pada awal pandemi.
Dilansir dari NY Post melalui Suara.com, Senin (17/1/2022), satu dari lima pasien Covid bisa menderita penyakit pembuluh darah otak, menurut Profesor James Goodwin.
DIa menjelaskan ini terjadi karena infeksi membuat sistem kekebalan kita menjadi overdrive, dan pada beberapa orang yang memiliki viral load yang besar, hal itu dapat menyebabkan respons yang tidak terkendali.
Ini adalah pelepasan sejumlah besar molekul inflamasi – yang dikenal sebagai badai sitokin – ke area yang terinfeksi.
Profesor Goodwin mengatakan petugas medis sekarang tahu bahwa Covid-19 masuk ke otak melalui pembuluh darah tertutup rapat yang mengelilingi organ. Lonjakan virus menangkap reseptor, bereplikasi di dalamnya dan kemudian pindah ke otak.
Dengan tubuh dalam mode panik, respons peradangan mencoba mengalahkan virus dengan memecah pembuluh darah, menyebabkan kerusakan yang juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Berikut kondisi neurologis yang disebabkan Covid-19:
Artikel Terkait
Catat! Ini 5 Gejala Awal Penularan Covid-19 yang Sering Tak Disadari
Booster Vaksin Covid-19, Wabup Tanah Datar Konsultasi ke Dinkes Sumbar
Sedang Idap Covid-19, Tenaga Medis Diperbolehkan Negara Tetap Bertugas
Covid-19 Naik Lagi, Jokowi Umumkan Kebijakan Terbaru Sore Ini
Makanan Ini Wajib Dihindari saat Pandemi Covid-19