Bacaan Niat Puasa Qada Ramadan dan Ketentuannya

- Kamis, 3 Februari 2022 | 15:19 WIB
Ilustrasi buka puasa qada Ramadan
Ilustrasi buka puasa qada Ramadan

Puasa qada Ramadan dianggap tidak sah bila tidak mengucapkan niat sebelum berpuasa, atau tidak mengucapkannya dalam hati. Terlepas dari itu, puasa qada harus ditunaikan sebelum amalan puasa lain agar mendapatkan pahala puasa satu tahun.

Puasa qada Ramadan adalah puasa yang dikerjakan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadan, sehingga terpenuhi utang dan harus dibayarkan kepada Allah Swt. Puasa Ramadan hukumnya wajib, tapi seseorang boleh meninggalkan puasa jika berhalangan kemudian orang itu wajib melakukan puasa qada setelah bulan Ramadan.

Dalam surat Al Baqarah ayat 184, "(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Sementara dalam surat Al Baqarah ayat 183, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." karena itu puasa Ramadan termasuk rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi umat muslim.

Tak hanya itu, Islam juga memiliki ketentuan yang meringankan bagi wanita yang sedang haid atau nifas, orang yang sakit, dan orang yang sedang bepergian untuk tidak wajib berpuasa pada bulan Ramadan. Namun, orang-orang itu harus menggantinya dengan puasa qada Ramadan sebanyak hari yang ditinggalkan pada bulan selain Ramadan. Dalam hadis Rasulullah Saw., dari Aisyah ra. berkata: "Kami pernah kedatangan hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqada puasa dan tidak diperintahkan mengqada salat." (HR. Muslim)

Ketentuan Puasa Qada

Berikut ini ketentuan puasa qada Ramadan:

1. Menyegerakan puasa qada Ramadan 

Menurut ulama mahzab syafii dan Imam Nawawi, apabila seseorang meninggalkan puasa tanpa sebab yang jelas, maka dia wajib sesegera mungkin melakukan puasa qada.

Sementara, apabila seseorang meninggalkan puasa dengan alasan-alasan syar’i, atau sesuai dengan halangan yang memperbolehkannya untuk meninggalkan puasa menurut ketentuan Islam, dan jika orang itu belum dapat melakukan puasa qada sebelum Ramadan berikutnya karena halangannya belumlah hilang, orang itu pun tidak wajib membayar fidyah dan melaksanakan puasa qada setelah Ramadhan berikutnya.

2. Puasa qada Ramadan berturut-turut 

Puasa qada memang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti bulan Ramadan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, serta hari-hari tasyrik. Namun, hukumnya sunah jika melakukan puasa qada Ramadan secara berturut-turut.

3. Mengucapkan niat puasa qada Ramadan di dalam hati

Niat yang diucapkan dalam hati harus sesuai dengan tujuan melakukan puasa qada, dan niat tersebut dikatakan pada malam hari sebelum terbitnya matahari. Ada pendapat ulama bahwa niat puasa qada harus diucapkan setiap malam sebelum menunaikan puasanya, tapi ada pula pendapat jika melakukan puasa qada terus-menerus, boleh hanya mengucapkan niat di awal puasa saja.

Halaman:

Editor: Hisni Munafarifana

Tags

Terkini

Resep Semur Ayam yang Lezat dan Gurih

Jumat, 9 Juni 2023 | 20:25 WIB
X